Oleh: subair | Oktober 19, 2020

MANUSIA DAN KEHIDUPAN

A. Perjalanan Hidup Manusia

Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu.

Al-Qur’an diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat manusia tentang perjalanan (rihlah) tersebut. Suatu rihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt.

Saat ini ada dua teori yang menyesatkan orang banyak. Al-Qur’an dengan tegas membantah teori itu. Pertama, teori yang mengatakan manusia ada dengan sendirinya. Dibantah Al-Qur’an dengan hujjah yang kuat, bahwa manusia ada karena diciptakan oleh Allah swt. Kedua, teori yang mengatakan manusia ada dari proses evolusi panjang, yang bermula dari sebangsa kera kemudian berubah menjadi manusia. Teori ini pun dibantah dengan sangat pasti bahwa manusia pertama adalah Adam as. Kemudian selanjutkannya anak cucu Adam as. diciptakan Allah swt. dari jenis manusia itu sendiri yang berasal dari percampuran antara sperma lelaki dengan sel telur wanita, maka lahirlah manusia.

Rasulullah saw semakin mengokohkan tentang kisah rihlatul insan. Disebutkan dalam beberapa haditsnya. “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang musafir” (HR Bukhari). Dalam hadits lain: ”Untuk apa dunia itu bagiku? Aku di dunia tidak lebih dari seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya” (HR At-Tirmidzi).

  1. Alam Arwah

Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172).

Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-Ruum: 30). Rasulullah saw. bersabda: “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” (HR Bukhari)

2. Alam Rahim

Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia.

Allah swt. berfirman: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj: 5)

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Seluruh manusia di dunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga, congkak, dan sombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal muasal mereka?

Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa.

3. Alam Dunia

Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan pikun.

Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas) dari Allah, yaitu ibadah. Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh empat dimensi; dimensi tempat, yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu, yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu beribadah; dimensi potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal.

Allah Ta’ala telah melengkapi manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus rasulNya, menurunkan wahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar manusia dapat mengaplikasikan pedoman itu secara jelas tanpa keraguan. Sayangnya, banyak yang menolak dan ingkar terhadap pedoman hidup tersebut. Banyak manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya ketimbang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.

Maka, orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktifitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Kehidupannya di dunia sangat terbatas sehingga tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang sepele, remeh apalagi perbuatan yang dibenci (makruh) dan haram.

Dunia dengan segala kesenangannya merupakan tempat ujian bagi manusia. Apakah yang dimakan, dipakai, dan dinikmati sesuai dengan aturan Allah swt. atau menyimpang dari ajaran-Nya? Apakah segala fasilitas yang diperoleh manusia dimanfaatkan sesuai perintah Allah atau tidak? Dunia merupakan medan ujian bagi manusia, bukan medan untuk pemuas kesenangan sesaat. Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana hidup di dunia. Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Rasulullah saw. tidur diatas tikar, ketika bangun ada bekasnya. Maka kami bertanya: “Wahai Rasulullah saw., bagaimana kalau kami sediakan untukmu kasur.” Rasululah saw. bersabda: “Untuk apa (kesenangan) dunia itu? Hidup saya di dunia seperti seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi)

Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Semuanya akan mati, apakah itu pahlawan ataukah selebriti, orang beriman atau kafir, pemimpin atau rakyat, kaya atau miskin, tua atau muda, lelaki atau perempuan. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu yang telah dikumpulkannya. Semua yang dikumpulkan oleh manusia tidak akan berguna, kecuali amal shalihnya berupa sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih. Kematian adalah penghancur kelezatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Kematian bukanlah akhir kesudahan manusia, bukan pula tempat istirahat yang panjang. Tetapi, kematian adalah akhir dari kehidupannya di dunia dengan segala yang telah dipersembahkannya dari amal perbuatan untuk kemudian melakukan rihlah atau perjalanan hidup berikutnya.

Bagi orang beriman, kematian merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang panjang. Batas akhir dari kehidupan dunia yang pendek, sementara, melelahkan, dan menyusahkan untuk menuju akhirat yang panjang, kekal, menyenangkan, dan membahagiakan. Di surga penuh dengan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan belum terlintas oleh pikiran manusia. Sementara bagi orang kafir, berupaya menghindar dari kematian dan ingin hidup di dunia 1.000 tahun lagi. Tetapi, sikap itu adalah sia-sia. Utopia belaka. Karena, kematian pasti datang menjumpainya. Suka atau tidak suka.

4. Alam Barzakh

Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka.

Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kafan surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah dan Allah memerintahkan pada malaikat: “Catatlah kitab hambaku ke dalam ’illiyiin dan kembalikan kedunia.” Maka dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang bertanya: Siap Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang mengajarimu? Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Maka kemudian diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan kuburnya, dan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik, dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya.

5. Alam Akhirat (Hari Akhir)

Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan keringatnya.

Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi untuk meminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi semuanya tidak ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang dapat menolong mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di haribaan Allah swt. di bawah Arasy dengan memuji-muji-Nya. Kemudian Allah swt. berfirman: “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya dikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. mengangkat kepalanya dan berkata: “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya.

Peristiwa berikutnya adalah hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan amal) bagi manusia. Ada yang mendapatkan proses hisab dengan cara susah-payah karena dilakukan dengan sangat teliti dan rinci. Sebagian yang lain mendapatkan hisab yang mudah dan hanya sekadar formalitas. Bahkan sebagian kecil dari orang beriman bebas hisab.

Di antara pertanyaan yang akan diberikan pada manusia di hari Hisab terkait dengan masalah prinsip dalam hidupnya. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan melangkah kaki anak Adam di hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana mencarinya, dan ke mana menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.” (HR At-Tirmidzi). Di masa ini juga dilakukan proses qishash, orang yang dizhalimi meng-qishash orang yang menzhalimi.

Kejadian selanjutnya manusia harus melalui shirath, yaitu sebuah jembatan yang sangat tipis dan mengerikan karena di bawahnya neraka jahanam. Semua manusia akan melewati jembatan ini dari mulai yang awal sampai yang akhir. Shirath ini lebih tipis dari rambut, lebih tajam dari pedang, dan terdapat banyak kalajengking. Kemampuan manusia melewati jembatan itu sesuai dengan amalnya di dunia. Ada yang lewat dengan cepat seperti kecepatan kilat, ada yang lewat seperti kecepatan angin, ada yang lewat seperti kecepatan burung, tetapi banyak juga yang berjalan merangkak, bahkan mayoritas manusia jatuh ke neraka jahanam.

Bagi orang-orang yang beriman, akan minum telaga Rasulullah saw. yang disebut Al-Kautsar. Rasulullah saw. bersabda: “Telagaku seluas perjalanan sebulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih wangi dari misik, dan gayungnya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya, maka tidak akan pernah haus selamanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

6. Surga dan Neraka

Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya sambutan. Neraka pun sudah rindu dengan penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka diami.

Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum (buah berduri). Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi.

Orang-orang beriman akan mendapatkan surga dan kain sutra karena kesabaran mereka. Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi pohon-pohon surga dan buahnya sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat bening. Mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila. Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu.

Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Surga yang penuh dengan kenikmatan dan kerajaan yang besar. Orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan emas. Allah swt. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih.

Dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran.

Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci. Allah Akbar.

Allah akan memasukkan hamba–Nya ke dalam surga dengan rahmat-Nya, dan surga adalah puncak dari rahmat-Nya. Allah Ta’ala akan memasukan hamba-Nya ke dalam rahmat (surga) berdasarkan rahmat-Nya juga. Disebutkan dalam hadits shahih: “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 100 rahmat. Diturunkan (ke dunia) satu rahmat untuk jin, manusia, dan binatang. Dengan itu mereka saling simpati dan kasih sayang. Dengan satu rahmat itu pula binatang buas menyayangi anaknya. Dan Allah swt. menyimpan 99 rahmat bagi hamba-Nya di hari kiamat.” (Muttafaqun alaihi) .

Maka, sejatinya nikmat surga itu jauh dari apa yang dibayangkan manusia. Rasulullah saw. bersabda: “Allah swt. berkata, “Aku telah siapkan bagi hambaKu yang shalih sesuatu yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, dan belum terlintas pada hati manusia” (Muttafaqun ‘alaihi). Apakah akan kita hanya berpuas diri dengan mengejar satu rahmat Allah yang dibagi-bagi untuk seluruh penduduk dunia, sementara kita melalaikan 99 rahmat yang tersisa? Semoga kita termasuk dari sedikit orang yang berpikir. Amin.

B. Ragam Orientasi Hidup Manusia

Hidup di dunia ini tidak berjalan lurus dan abadi. Allah menciptakan kehidupan penuh dengan warna-warni yang pasti dirasakan oleh setiap manusia. Ada rasa sedih dan duka, ada pula rasa senang dan gembira yang mewarnai hidup manusia silih berganti. Tak ada yang tetap. Dari waktu ke waktu pasti lambat laun terus mengalami perubahan.

Kalau diperhatikan orientasi dunia dan akhirat manusia maka akan terbagi menjadi tiga kelompok besar :

Pertama, kelompok yang menganggap bahwa hidup ini hanya satu kali. Oleh karena itu mereka beranggapan bahwa hidup ini harus dinikmati sepuas-puasnya. Mereka tidak meyakini ada kehidupan sesudah mati. Bila nyawa sudah tak lagi berada di raga, maka berakhirlah dan tak ada kelanjutannya. Demikian yang termaktub dalam Al Qur’an Surat Al Jatsiyah : 24.

Kedua, kelompok yang memburu dunia dengan meninggalkan akhirat, padahal mereka tahu ada kehidupan setelah mati. Akhirnya yang didapat hanyalah kesia-siaan. Sebab dunia tidak berlaku abadi, pada akhirnya semua akan musnah. Dunia yang dikejar tak dapat, akhirat yang ditinggalkan pun hilang begitu saja. Mereka tak memperoleh apa-apa.

Ketiga, kelompok yang menjadikan dunia sebagai sawah ladang untuk bercocok tanam dan hasilnya akan dinikmati di akhirat nanti. Mereka beranggapan bahwa dunia hanyalah sebagai tempat persinggahan. Segalanya akan kembali dan abadi di alam akhirat (QS. Al An’am : 32). Oleh karena itu hidup di dunia tidak boleh disia-siakan. Untuk menikmati hasil di akhirat harus melalui dunia sebagai sawah ladangnya.

Nah, termasuk kelompok yang manakah kita?

Pada hakekatnya, hidup di dunia ini hanyalah sebuah antrian panjang menuju pada kehidupan akhirat yang abadi. Sedangkan akhirat hanya bisa dicapai melalui pintu kematian. Namun jenis antrian yang satu ini saya yakin, tak ada seorangpun yang senang mendapat gilirannya. Bahkan kalau mungkin dihindari sejauh-jauhnya.

Kalau jenis antrian yang lain orang ramai-ramai ingin mendapatkan tempat terdepan. Antri karcis, antri sembako, antri berobat, apalagi antri untuk mengambil uang maka setiap orang pasti senang sekali ketika gilirannya dipanggil. Lega rasanya ketika telah berada di barisan paling depan. Namun dalam antri menuju ajal, tak seorangpun ingin berada di barisan terdepan. Pasti, kalau boleh memilih yang belakangan saja.

Bagaimanapun, ajal tak akan pernah bisa dihindari, sebab waktunya telah ditetapkan Allah dan tak bisa diubah lagi. Kita ini hanyalah sekelompok manusia yang sedang mengalami antrian panjang. Menunggu saatnya berada di barisan terdepan. Yang lebih dulu dipanggil bukan mereka yang sudah tua usia. Banyak orang muda segar bugar malah mendahului yang tua. Bahkan bayi yang baru lahir malah berangkat lebih dahulu. Sedangkan manusia tidak tahu sudah di baris terdepan atau di barisan yang keberapa. Tak ada yang mengetahui waktu kematian seseorang selain Allah.

Dalam antrian yang satu ini, semua orang boleh keluar dari jalur antrian untuk melakukan apa saja dan berbuat apa saja sampai tiba saatnya mereka dipanggil. Sebab nomor panggilan sudah didapat sebelumnya, persis seperti kalau orang antri berobat di rumah sakit. Bila sudah sampai nomornya dipanggil, saat itulah orang akan langsung menghadap tanpa bisa menghindar lagi.

Allah berfirman : “…Setiap yang berjiwa pasti merasakan mati…” (QS. Ali Imran : 185)

Demikian pula dengan dunia beserta seluruh isinya, planet-planet dan seluruh semesta yang telah diciptakan Allah tak ada yang kekal. Semuanya pasti mengalami kehancuran, pada saatnya akan musnah.

Firman Allah : “Segenap apa yang dibumi akan musnah, sedangkan Dzat Tuhanmu akan tetap kekal selamanya. Yang penuh dengan Kebesaran dan Kemuliaan” (QS. Ar Rahman : 26-27).

Hanya Allah, Sang Maha Pencipta saja yang tidak pernah berada dalam baris antrian. Allah kekal dan abadi, tidak akan musnah ditelan masa. Allah yang mematikan, Allah pula yang menghidupkan atau membangkitkan seluruh makhluk setelah hari akhir nanti. Allah Maha Hidup, Menghidupkan dan Menghidupi seluruh makhluk yang diciptakannya. Demikian pula sebaliknya, Allah yang memanggil setiap manusia untuk menghadap pada-Nya.

Setiap manusia pasti merasakan dan akan mengalaminya. Kalaupun belum sampai saatnya, paling tidak kita akan merasakan kehilangan orang yang dicintai. Orang yang telah bersama kita sekian waktu. Orang yang telah membesarkan dan memelihara kita. Orangtua, saudara, sahabat, tetangga, keluarga dan yang lainnya. Kita pasti akan merasakan kehilangan mereka semua. Tinggal antriannya saja lebih dulu mana, mereka atau kita sendiri yang berada di barisan terdepan.

Tak ada yang bisa menghindar dari hal itu. Ketentuan Allah mutlak dan tak bisa ditawar-tawar. Yang tetap kekal dan abadi hanyalah Dzat Allah semata. Hal ini dipertegas oleh Allah dalam firman-Nya : “…Segala sesuatu akan binasa kecuali Dzat Tuhan…” (QS. Al Qashash : 88).

Demikian pula yang terjadi dengan bapak mertua beberapa hari yang lalu. Setelah terbaring sakit selama kurang lebih 20 hari, akhirnya Allah berkenan pula memanggilnya. Keluarga yang ditinggalkan harus ikhlas dan tabah, karena ketentuan Allah tak dapat diubah oleh siapa pun. Istri saya pun sudah ikhlas dengan kepergian bapaknya, sehingga rasa sedih dan duka tidak terjadi secara berlarut-larut.

Ketika orang meninggal dunia maka putuslah semua amalnya, kecuali tiga hal yaitu 1) amal jariyah atau amal kebaikan yang dikerjakan selama hidup, 2) ilmu yang bermanfaat, yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat dan 3) anak yang sholeh, yang selalu mendoakan kedua orangtuanya. Hanya tiga itulah yang pahalanya selalu mengalir bagi mereka yang telah meninggal dunia. Insya Allah doa yang baik dari seorang anak untuk orangtuanya pasti sampai.

Satu catatan yang perlu digarisbawahi adalah bahwa setiap orang pasti merasakan. Merasakan kehilangan orang yang dicintainya dan pasti merasakan akhir dari kehidupannya. Meninggalkan atau ditinggalkan.

C. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia

Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi kepada Allah artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang diperintahkan oleh Allah swt.
Sedangkan fungsi dari penciptaan manusia ini secara global kami menyebutkan tiga kalsifikasi, yaitu:

  1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi

Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan segala isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan agama-Nya. Agama menjelaskan dua jalan yaitu jalan yang bahagia dan jalan yang akan membahayakannya.
Perbedaan tingkat yang akan diadakan oleh Allah di dalam masyarakat manusia, bukanlah suatu kesempatan bagi si kuat untuk menganiaya si lemah atau si kaya tidak memperdulikan si miskin, melainkan suatu penyusunan masyarakat ke arah kebaikan hidup bersama melalui tolong menolong.

  1. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’

Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini mengemban misi sebagai ‘Rahmatal lil ‘Alamiin’ yakni suatu misi yang membawa dan mengajak manusia dan seluruh alam untuk tunduk dan taat pada syari’at-syari’at dan hukum-hukum Allah swt. guna kesejahteraan perdamaian, dan keselamatan dunia akhirat. Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:

  • Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya.
  • Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia sebagai anggota masyarakat.
  • Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku pengelola, pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam.
  1. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)

Fungsi ini mengacu pada tugas-tugas individual manusia sebagai hamba Allah swt. Tugas ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian ritual kepada Allah swt. dengan penuh keikhlasan. Secara luas konsep ‘abd ini meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya. Semua yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya dapat dinilai sebagai ibadah jika semua yang dilakukan (perbuatan manusia) tersebut semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah swt.

D. Hidup Sukses dalam Pandangan al-Qur’an

Seringkali kita mendengar kata sukses dalam kehidupan sehari hari. yang terfikirkan dalam benak kita ialah sukses itu berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah karir atau keuangan. Idealnya sukses itu bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Dalam islam, sukses juga memiliki arti tersendiri. Bedanya ialah sukses dalam islam bukan hanya berhubungan dengan hal duniawi saja seperti yang sebagian besar orang fikirkan selama ini.

Sukses dalam islam mencakup hal yang luas, mulai dari pekerjaan atau keuangan juga hingga mampu menjadi orang yang bermanfaat dan membantu orang lain, sukses dalam hal mengendalikan hawa nafsu diri sendiri dan mampu menjalankan segala perintah Nya, serta sukses ketika telah melewati berbagai ujian dan mampu menjadi manusia yang lebih tinggi derajatnya.

Sejatinya, sukses menurut islam adalah kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan di dunia juga di akherat. Kita sebagai manusia tentu selalu punya harapan untuk menjadi orang sukses, entah itu dalam urusan dunia atau akherat. Islam mempunyai cara agar kita menjadi orang sukses. Dalam artikel kali ini saya bagikan 17 cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an. Cara ini bukan hanya untuk menjadi orang sukses di mata manusia, tetapi juga di mata Allah, Rabb kita yaitu :

  1. Mulai dengan Ilmu

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an ialah dengan memiliki ilmu. Dengan ilmu, seseorang akan menjadi orang sukses yang mampu memanfaatkannya untuk kebaikan dan hal yang bermanfaat. Jika ingin sukses, maka yang harus dilakukan pertama kali ialah dengan menuntut ilmu. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS Al Alaq : 5). keutamaan berilmu dalam islam akan menuntun pada kesuksesan.

2. Berubah dari Diri Sendiri

Agar dapat mencapai kesuksesan harus diawali dengan mengubah diri sendiri terlebih dahulu, mengubah kebiasaan buruk menjadi semangat. “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar Rad : 11).

3. Berdoa

Usaha tidak akan lengkap tanpa disertai doa. Doa merupakan sebuah wujud bahwa kita melibatkan Allah dalam setiap harapan “Maka bermohonlah kepada Ku”. (QS Al Baqarah : 186). Dengan menjalankan doa pembuka rezeki dari segala penjuru akan menjadi salah satu jalan untuk meraih kesukesan.

4. Sedekah

Perumpamaan orang yang menafahkan hartanya di jalan Allah (sedekah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia Nya lagi maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah : 261). Sedekah tidak akan mengubah seseorang menjadi miskin. Sedekah akan membuat jalan rejeki menjadi lebih lapang sehingga segala usaha mendapat kemudahan dari Allah.

5. Bersyukur

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an salah satunya dengan jalan rajin bersyukur, bersyukur akan memberikan perasaan bahwa kita adalah hamba Allah yang beruntung sehingga menjadi lebih bersemangat dalam menjalani langkah langkah menuju kesuksesan serta terhindar dari putus asa. “Jika kamu bersyukur akan Ku tambah nikmat untukmu”. (QS Ibrahim : 7). keutamaan bersyukur dalam islam akan mendapat jalan untuk menjadi orang yang di ridhoi Allah dalam usahanya menggapai suskes.

6. Bertaqwa

Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka sangka”. (QS Ath Thalaaq : 2). Taqwa juga berperan penting dalam kesuksesa, orang yang bertaqwa akan mendapat kasih sayang dari Allah sehingga segala kesulitan yang dialaminya akan mendapat pertolongan dari jalan yang tidak disangkanya.

7. Niatkan karena Allah

Barangsiapa mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman, maka Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala jauh lebih baik dari apa yang mereke kerjakan”. (QS An Nahl : 97). Niatkan kesuksesan yang dikejar untuk mendapat ridho Allah di dunia dan di akherat, jangan mengejar suskes semata karena ingin dipuji atau karena duniawi.

8. Amanah

Lakukan segala usaha dengan jujur, jangan tergoda dengan jalan yang slaah, seperti membeli jabatan agar cepat sukses. Miliki segala sesuatu dengan jalan yang benar dan jadilan orang yang amanah. “Sesungguhnya harta dan anak anak mu hanyalah cobaan bagimu”. (QS At Taghabun : 15).

9. Jangan Menuruti Hawa Nafsu

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS Al Fajr : 20). Sukses memang impian setiap orang, tetapi jangan hanya mengejar sukses dalam hal duniawi, jangan mencintai harta atau hal duniawi berlebihan, sebab segala yang dimiliki hamba Allah hanyalah titipan yang sewaktu waktu dapat diambil oleh Nya.

10. Hindari yang Haram

Mereka itu adalah orang yang suka mendengar berita bohong dan memakan yang haram” (QS Al Maidah : 42). Hindari langkah yang curang misalnya membeli ijazah palsu agar dapat menggunakannya untuk naik pangkat. Keberkahan berpengaruh dari halal dan haram cara yang dilakukan.

11. Ikhlas

Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi). Kejar sukses dengan niat yang ikhlas karena Allah dan dengan niat menggunakan kesuksesan tersebut di jalan Allah. Tentu saja bukan niat yang hanya berhubungan dengan duniawi seperti harta, jabatan, dan lain lain tetapi juga mengahrap sukses di akherat sebab merupakan salah satu keutamaan ikhlas dalam islam.

Sukses dalam islam wajib diikuti dengan rasa ikhlas dalam menjalani tiap prosesnya dengan sungguh dan ebrharap ridho Allah. Hasil dari setiap usaha bergantung dari keikhlasan dalam hati. Jika suatu hal dilakukan dengan ikhlas, tentu hasilnya akan lebih baik dan lebih berkah.

12. Istiqomah

Istiqomah artinya tekun atau terus menerus dan tidak berkurang. Lakukan usaha dengan istiqomah agar mendapat kelapangan dari Allah sebab orang yang bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan hal yang diinginkan. “Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (islam) benar benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)”. (QS Al Jinn : 16).

13. Sabar

Setiap orang yang sukses pasti pernah menjalani berbagai tahap dengan berbagai ujian, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan sabar ketika mendapat kesulitan atau rintangan dalam usaha. Wajib percaya pada Allah bahwa sabar akan menjadikan jalan kesuksesan untuknya. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”. (QS Al Baqarah : 155-156).

14. Tidak Putus Asa

Orang yang sukses tidak menyerah ketika menghadapi tantangan, hal tersebut justru menjadi dorongan untuk menjadi lebih giat lagi dalam berusaha. Orang yang putus asa artinya tidak percaya pada rahmat Allah. “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur” (QS Yusuf : 87)

15. Memiliki Keberanian

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”. (QS Al Baqarah : 286). Jika sedang mencapai kesuksesan dan mendapat rintangan dalam prosesnya, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan menyerahkan semuanya kepada Allah disertai usaha dan doa yang maksimal. Sebab Allah yang paling memahami kemampuan hamba Nya dimana Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuannya.

16. Percaya Allah Maha Penolong

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS Al Insyiroh : 5). Jika kita membaca kisah kisah orang sukses, tentu akan menemui masa dimana ada kesulitan yang dialami orang tersebut. Umumnya kesuksesan atau tahap yang lebih tinggi akan didapatkan setelah berhasil melewati kesulitan tersebut.

Begitu juga dengan hamba Allah lainnya, ketika kita sedang berusaha meraih kesuksesan atau impian dan menemui hambatan, ketahuilah bahwa hal tersebut bukan hanya dialami oleh kita, mungkin banyak orang yang mendapatkan ujian lebih berat tetapi sanggup melewatinya. Maka kita wajib berfikir demikian bahwa Allah selalu memberi jalan di tiap ujian.

17. Jangan Sombong

Ketika sudah berhasil mencapai tahap tertentu dalam langkah menuju sukses dan terasa impian sudah berada dekat di depan mata, tidak diperbolehkan merasa sombong dan melupakan Allah. Banyak orang yang lalai ketika diuji dengan kesenangan. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong”. (QS Al Isra : 37).

Biasanya orang akan merasa bahwa dirinya bisa mencapai tahap tersebut sebba dari kerja keras dan usaha dirinya sendiri, tidak ada peran dari Allahs sedikitpun. Hal inilah yang dapat menjadi penghalang kesuksesan. Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan senantiasa rendah hati. Jauhi sombong dan tetap meningkatkan kualitas diri sehingga sukses akan datang menghampiri.

Dengan menerapkan cara cara sukses menurut Al Qur’an ini, InsyaAllah kita akan menjadi orang yang sukses serta mendapat kebahagiaan dan ketenangan. Demikian artikel kali ini, semoga kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akherat. Terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat untuk anda semua. Salam hangat dari penulis.

LATIHAN

  1. Sebutkan dua teori tentang proses kejadian manusia yang kemudian dibantah kebenarannya oleh al-Qur’an.
  2. Perjanjian dan kesaksian dari calon manusia dengan Allah terterah dalam al-Qur’an surat apa? Sebutkan isi perjanjian dan kesaksian itu.
  3. Sebutkan tahapan alam yang dilalui dalam perjalanan hidup manusia !
  4. Sebutkan tujuan dan fungsi, Allah menciptakan manusia.
  5. Apa yang dimaksud alam barzakh?
  6. Kalau diperhatikan orientasi dunia dan akhirat manusia maka akan terbagi menjadi tiga kelompok besar. Anda termasuk dalam kelompok mana?
  7. sukses menurut islam adalah …… ?
  8. Sebutkan cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an.
  9. Salah satu menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan sabar. Sebutkan ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang sabar.
  10. Sebutkan arti firman Allah dalam Al- Qur’an surat Yusuf ayat 87.

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN

Baca kembali keseluruhan materi tersebut di atas!

Sumber :

  1. Shihab 2003
  2. Majid 1996
  3. Al Qur’an
  4. Internet

Tanggapan

  1. Assalamualaykum Pak
    Sebelumnya sya ingin berterima kasih, artikel ini menjawab pertanyaan sya bagimana cara agar suksesnya kita sukses yg terridhoi sama Allah.
    Nama sya Dian maria ulfa, Akuntansi kelas B
    Mau bertanya perihal materi, saya pernah dengar dari Pak Ustad (lupa nama Ustadnya) katanya klo kita selamat di alam barzah kita juga selamat di akhirat kelak, itu betul apa tdk Pak? Waktu SMA jga Bu agama sya menjelaskan ciri-ciri orang husnul khotimah itu dahinya keringat disebabkan telah di gambarkan tempatnya kelak di syurga, berarti bentul akan selamat?

    Terima kasih Pak

    • Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
      Saya Amalia dari prodi Akuntansi Kelas B
      Pak saya ingin bertanya

      Disini dijelaskan bahwa Pada saat dipadang masyar kelak seluruh umat Rasulullah diberi syafaat oleh beliau. Yang ingin saya tanyakan adalah ciri umat rasulullah yang diberi syafat oleh beliau seperti apa? Apakah seluruh org yg beragama islam akan diberi syafaat oleh beliau? Karen seperti yang kita ketahui bahwa umat rasulullah saat ini tidak sedikit yang membangkang dan melenceng dari ajaran agama islam. Apakah orang-orang tersebut dapat juga diberi syafaat oleh beliau? Terima kasih wasalamualaikum

    • Pertanyaan saya yaitu apakah orang yang masuk Neraka tidak pernah melakukan kebaikan sehingga masuk Neraka yang penuh siksaan abadi? Dan Apakah orang yang masuk surga yang abadi sama sekali tidak melakukan dosa ?
      Terimakasih !!!

  2. Assalamualaikum Wr.Wb
    Pak saya mau bertanya,kadang dalam menjalankan suatu usaha orang tua tidak suka dan tidak menyetujui usaha tersebut. Padahal menurut kita usaha tersebut memiliki peluang keuntungan yang lumayan besar,menurut bapak apakah kita harus menjalankan usaha tersebut atau berhenti. Karena kesuksesan berasal dari doa kedua orang tua?
    Walaikum salam Wr.Wb

    • Menurut saya kesuksesan itu berasal tidak hanya dari kedua orang tua. Karena tanpa usaha kita tidak akan pernah sukses walaupun orang tua mendoakan kesuksesan.

      Jadi menurut saya doa tanpa usaha itu sia sia🙏🙏

  3. Assalamualaikum Wr.Wb
    Pak saya mau bertanya,kadang dalam menjalankan suatu usaha orang tua tidak suka dan tidak menyetujui usaha tersebut. Padahal menurut kita usaha tersebut memiliki peluang keuntungan yang lumayan besar,menurut bapak apakah kita harus menjalankan usaha tersebut atau berhenti. Karena kesuksesan berasal dari doa orang tua?
    (Maaf di tulis ulang pertanyaannya karena sebelumnya elum menyertakan nama)
    Wassalamualaikum Wr.Wb

  4. Assalamualaikum wr.wb mohon izin bertanya pak🙏saya NESSHA HASANA dari kelas B
    Jika tujuan allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, lantas mengapa Tuhan mengizinkan setan untuk mengguda manusia? Bukankah dengan diizinkanya setan bisa menggoda manusia, hal tersebut bisa membuat manusia menjadi tidak beribadah kepada Allah.
    Terimah kasih 🙏 wasalam waalaikum wr.wb

    • Sepengetahuan saya, Allah SWT menciptakan kita untuk beribadah kepadanya. Dalam Al-Qur’an dijelaskan. Yang artinya, “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku” (Qs. Adz-Dzariaat : ayat 56) allah menguji kita dengan berbagai hal agar kita selalu bertakwa kepadanya. Tetapi syaitan selalu menjerumuskan kita ke jalan yang salah karena dia tidakingin kita mengikuti perintah allah. Supaya kita dapat menemaninya dineraka jahanam.🙏🙏

  5. Asalamualaikum wr.wb
    Saya atas
    Nama :Rianti Pratiwi
    NPM. :102001064
    Kelas : A
    Prodi. :Akuntansi

    Di situ di jelaskan bahwa orang orang beriman akan mendapatkan bejana dari perak dan piala piala yang sangat bening.mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang di datangkan dari mata air surga bernama salsabila.di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman,sungai mata air yang jernih,sungai susu,sungai khamr,dan sungai madu.

    Dan pertanyaan sya,
    mengapa dari semua jenis minuman yang ada di surga yang di sebutkan di atas hanya khamr yang di haramkan untuk di minum di dunia,
    Mohon penjelasan nya pak.

    Terimakasih,
    Wa’alaikumsalam wr.wb

  6. Nama : I DEWA AYU ANOM MARIANI
    Kelas : Akuntansi A
    Pertanyaan saya yaitu apakah orang yang masuk Neraka tidak pernah melakukan kebaikan sehingga masuk Neraka yang penuh siksaan abadi? Dan Apakah orang yang masuk surga yang abadi sama sekali tidak melakukan dosa ?
    Terimakasih !!!

  7. Nama : I DEWA AYU ANOM MARIANI
    Kelas : A AKUNTANSI

    Pertanyaan saya yaitu, apakah orang yang masuk neraka selama hidup didunia tidak pernah melakukan kebaikan sehingga masuk neraka yang penuh siksaan abadi ?
    Dan apakah orang yang masuk surga selama hidupnya tidak pernah melakukan dosa sehingga ia memperoleh kenikmatan abadi di surga ?
    Terimakasih !!!

  8. Nama: I Dewa Ayu Made Muliani
    Kelas: Akuntansi A
    NPM: 102001036
    “Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi kepada Allah artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang di perintahkan oleh Allah swt.” Jadi pertanyaan saya mengapa Allah tetap menciptakan manusia walaupun telah menciptakan jin dan Malaikat, apakah Allah tidak cukup puas dengan ciptaannya tersebut untuk mengabdi kepada-Nya?
    Terima kasih🙏

  9. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Pak saya ingun bertanya yaitu, dri penjelasan di atas disebutkan bahwa manusia pertama adalah adam as, tetapi banyak juga dari bukti” Peninggalan sejarah yg memperlihatka bahwa itu manusia ada dari proses evolusi panjang, yg bermula dari sebangsa kera.jadi bagaimana Tanggapan bapak terhadap perbedaan teori tersebut?

    • Sekedar informasi. Teori manusia berasal dari kera itu sering dikatkan dengan teori dari “Charles Darwin”. Dan ini semua adalah kesalah pahaman semata.
      Jadi Charles tidak pernah menyatakan hal itu bahkan didalam sejarah teori ovolusi menyatakan tidak ada yang menyatakan bahwa manusia itu bearasal dari kera.
      Dan anggapan teori itu sekarang sudah d hapus
      Terimakasih🙏🙏

  10. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Pak saya ingun bertanya yaitu, dri penjelasan di atas disebutkan bahwa manusia pertama adalah adam as, tetapi banyak juga dari bukti” Peninggalan sejarah yg memperlihatka bahwa itu manusia ada dari proses evolusi panjang, yg bermula dari sebangsa kera.jadi bagaimana Tanggapan bapak terhadap perbedaan teori tersebut?

  11. Assalamu alaikum wr. Wb
    Nama : LA ODE HADUL SUKUR
    Kelas/prodi : B / AKUNTANSI

    Izin bertanya pak.
    Pada materi yang bapak berikan, disitu dikatakan bahwa ketika orang meninggal maka putuslah semua amalnya, kecuali 3 hal, yaitu 1)amal jariah, 2) ilmu yang bermanfaat, 3) anak yang soleh.

    Pertanyaan saya apabila orang yang telah meninggal itu adalah seorang pendosa dan selama dua di dunia pernah mengaharkan atau memberikan ilmu yang bermanfaat dan ilmu itu terus dikembangkan dan dilakukan oleh para pendengarnya, apakah dia tergolong orang penghuni surga atau penghuni neraka?

    Terimakasih🙏🙏
    Wassakamualaikum Wr. Wb

  12. Menurut saya kesuksesan itu berasal tidak hanya dari kedua orang tua. Karena tanpa usaha kita tidak akan pernah sukses walaupun orang tua mendoakan kesuksesan.

    Jadi menurut saya doa tanpa usaha itu sia sia🙏🙏

  13. Assalamuallaikum warohmatullahi wabarokaatu
    Perkenalkan nama saya Rahmawati fakultas FKIP prodi PGSD kelas M semester 1
    Dari materi yang di atas menjelaskan bahwa di alam akhirat ( hari akhir ) peristiwa kiamat adalah Mahsyar di mana manusia dia kumpulkan dalam satu tempat dari mulai Nabi Adam a.s sampai manusia terakhir dan saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil sehingga mengeluarkan keringat sesuai dengan amalnya . Kemudian dalam kondisi itulah manusia berbondong bondong untuk mendatangi para nabi meminta pertolongan dan hanya Rasullullah SAW yg dpt menolong mereka .lalu Rasullullah sujud dan memuji muji Nya kemudian Allah SWT berfirman ” Tegakkan kepalamu mintalah niscaya di kabulkan dan mintalah syafaat pasti di berikan “.
    Yang ingin saya tanyakan pak Apakah manusia yang banyak mengeluarkan keringat dan bahkan sampai tenggelam karna keringatnnya adalah orang yang akan menjadi penghuni syurga ? Jika iya tolong jelaskan !
    Kemudian yang kedua apakah pada saat Rosullullah SAW bermohon untuk meminta syafat kepada Allah Apakah semua umat manusia de berikan syafat itu ataukah hanya orang orang yang beriman . Tolong di jelaskan pak .
    Serta orang orang seperti apakah yang mendapatkan proses hisab dengan susah payah ? Sekian pertanyaan dari saya wasalamuallaikum warohmatullahi wabarokaatu .Terimah kasih pak

  14. Bismillahirrahmanirrahim
    Assalaamu’alaikum warohmatulohi wabarokaatuh

    Sebelumnya saya minta maaf pak.
    Pertanyaan saya pak,yaitu” Mengapa kebanyakan manusia yg lahir di dunia ini tidak hanya menyembah ALLAH SWT (tidak beragama Islam),padahal sewaktu di alam arwah sudah di sumpah oleh ALLAH & manusia bersaksi tidak ada Tuhan selain ALLAH,.Mengapa bisa demikian pak?

    Terima kasih!

  15. assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. saya atas :
    nama : rahmi
    nim :012101017
    prodi : bk
    kelas : A

    saya mau bertanya pak..
    ada dasarnya semua agama itu mengajarkan kebaikan, lalu bagaimana misalnya manusia yang bukan agama islam tapi semasa hidupnya berbuat kebaikan apakah akan masuk neraka atau surga?

    terima kasih🙏

  16. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Saya atas
    Nama: Muharni
    Kelas:M
    NIM :032101230
    Prodi : PGSD (Semester 1)
    Saya mempunyai 2 pertanyaan yaitu:
    1. Dalam Al-Qur’an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci,akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut Islam yakni sebagai Khalifah.Pertanyaan saya Apakah Manusia sudah menempatkan dirinya sebagai penjaga atau pengelola bumi(Khalifah)?
    2.Saya pernah membaca dan mendengar dari ceramah Ustadz . Bahwa Nabi Muhammad SAW pernah Bersabda , tidaklah seorang muslim mati dihari atau malam Jum’at, kecuali Allah SWT menjaganya dari fitrah kubur.Sebab orang yang wafat dihari atau malam Jum’at dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jum’at api neraka jahanam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan. pertanyaan saya jika ada seorang muslim melakukan perbuatan maksiat seperti mabuk-mabukan,berjudi, sabung Ayam serta melakukan perbuatan buruk lainnya, Kemudian ia meninggal dihari atau malam Jum’at! Apakah seorang muslim tersebut meninggal dalam keadaan baik (Husnul khatimah). Mohon penjelasan dari Bapak 🙏 🙏 dan apabila ada salah kata mohon dimaafkan Akhirul kalam Wasallamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

  17. Selamat pagi pak
    Saya JUMAYDIN dari prodi PGSD, Nim : 032101147.
    Izin bertanya,
    Manusia di ciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna yang di beri akal dan pikiran.
    Pertanyaan saya, mengapa sebagian manusia bertingkahlaku seperti tidak berakal dalam kehidupan ini mohon penjelasannya

  18. Assalamualaikum wr.wb

    Saya atas
    
Nama : Ahmad Rifaldi
    
NPM. :112201011

    Kelas : A

    Prodi. : Teknik Sipil semester 1

    begini pak sebagaimana materi yg di atas, manusia itu sebelum di tiupkan roh nya berdialog dlu sama Allah Swt bahwa ia bersaksi bahwa Tiada Tuhan Allah Swt, lalu di tiupkan roh itu ke dalam tubuh manusia, itu kalau muslim pak kalau agama non muslim pak itu gimana? mohon penjelasannya🙏🏻

  19. Perkenalkan Nama Saya Dayat

    Saya Dari Program Studi Pgsd

    Saya Baru Semester 1

    Di Sini Saya Menulis Pertanyaan Saya TeTentang Alam Dunia, Jika Ada Yang Tau Jawabannya? Tolong Di jawab Soal Ini :

    Soalnya”

    1. Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas) dari Allah, yaitu ibadah

    Pertanyaan saya dimankah tempat jin beribadah di dunia


Tinggalkan komentar

Kategori