Oleh: subair | Oktober 7, 2020

HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM.

A. Kajian tentang hakekat manusia

Pengertian hakikat manusia – Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya, hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.

Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.

Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk kulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

B.  Asal Usul Kejadian Manusia menurut al-Qur’an

Dari zanman dahulu hingga pada saat ini masih banyak para peneliti yang masih mempertanyakan tentang asal usul dari manusia yang diciptakan oleh allah di atas bumi ini, hingga pada saat ini sudah ada beberapa versi mengenai hal tersebut.

Dan sekarang saya akan mencoba menjelaskan asal usul manusia menurut Al-Qur’an. Diantara sekian banyak penemuan yang sudah didapatkan oleh para peneliti dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin canggih, akan tetapi masih ada satu permasalahan yang hingga detik ini masih belum mampu ada jawaban dari manusia secara tepat dan benar, dan masalah itu adalah asal usul dari adanya manusia.

Menurut kitab suci Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15), 28-29, asal usul manusia adalah ketika ALLAH berfirman; “dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat; ”sesungguhnya aku akan menciptakan seseorang dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh ciptanku maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”

 Ungkapan ilmiah dari Al-Qur’an dan hadist 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ dan jasad manusia. Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah:

  1. Proses kejadian manusia pertama (adam) : Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh Allah oleh tanah yang kering kemudian dibentuk yang sebaik-baiknya, setelah sempurna maka Allah mentiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
  2. Proses kejadian manusia kedua (siti hawa) : Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu dengan keadaan berpasang-pasangan ,demikian pula halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di jadikan teman hidup atau biasa disebut dengan istri.
  3. Proses kejadian manusia ketiga (keturunan Adam dan Hawa ) : Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’an dan Al-hadist dan dapat juga ditinjau secara medis.

Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia menurut Al-Qur’an adalah manusia itu berasal dari sari pati tanah yang berasal dari lumpur hitam dan setelah itu dibentuk dan dalam penciptaanya terdapat tiga proses bagaimana manusia dimuka bumi ini, dan semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an

C. Potensi-potensi Manusia

Manusia pada setiap langkah kehidupannya akan selalu menemukan berbagai kejadian baik yang menggembirakan maupun yang menyedihkan. Sunnah Allah memang menghendaki hal yang demikian. Tidak ada seorang pun yang dapat lepas dari Sunnah Allah. Sunnah Allah meliputi seluruh sisi kehidupan manusia bahkan seluruh kehidupan alam raya. Demikianlah Allah menciptakan alam raya ini lengkap dengan tata aturan yang mengikatnya.

Tak seorang pun manusia, dalam kehidupan di muka bumi ini, yang senantiasa merasakan bahagia ataupun sengsara. Bahagia atau sengsara senantiasa bergantian mendatangi kehidupan manusia. Dibalik kekayaan seseorang terdapat kesengsaraan, begitu juga dengan kemiskinan seseorang terdapat kebahagiaan, dengan kata lain pada setiap kebahagiaan menempel padanya kesengsaraan dan begitu pula sebaliknya pada kesengsaraan terdapat kebahagiaan. Allah mengatur semua itu dengan dinamika yang pasti mampu dijalani oleh manusia, sebagai suatu ujian dalam menempuh kehidupan ini. Pada dinamika kehidupan yang seperti inilah manusia diberikan tanggung jawab (amanah), yang nantinya akan diberikan balasan berupa kebahagiaan abadi (sorga) atau kesengsaraan abadi (neraka).

Dengan demikian, bahwa kebahagiaan abadi yang menjadi cita-cita setiap manusia, tidak hanya mungkin bagi orang kaya saja, tapi setiap manusia berhak untuk memperolehnya, tergantung dari seberapa besar kemampuan manusia menghadapi ujian sengsara dan bahagia.

Untuk menghadapi ujian-ujian tersebut, Allah melengkapi diri manusia dengan potensi yang dengannya, setiap manusia menjadi mampu untuk menghadapi ujian dalam bentuk apapun. Dengan potensi tersebut manusia tidak akan “gagal” dalam menghadapi ujian kehidupan, asalkan potensi itu digunakan semaksimal mungkin. “Gagal” di sini dalam arti: tidak pernah melakukan perbuatan yang dilarang Allah ketika menghadapi ujianNya. Bisa saja, manusia, dalam menghadapi ujian Allah dihadapi dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan normatif agama. Umpamanya, ujian berupa kemiskinan; hendaknya dalam mengatasi ujian itu tidak dihadapi dengan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama seperti dengan mencuri, berbohong dan sebagainya, atau ujian berupa kekayaan harusnya dihadapi dengan banyak-banyak bersedekah dan tidak menjadi orang yang pelit.

Potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia tersebut terbagi dua, yaitu:

1. Yang terdapat di diri manusia berupa Roh Allah, Akal dan Nafsu (dorongan untuk berbuat)

2. Yang berada di luar diri manusia, yaitu al-Quran, Sunnah Rasul dan Alam Semesta.

Potensi yang pertama merupakan potensi dasar yang dengan itu potensi kedua dapat dimanfaatkan, tanpa ada potensi pertama potensi yang kedua menjadi tidak ada artinya.

ROH ALLAH

Allah berfirman dalam al-Qur’an Surat as-Sajadah ayat 9: “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”. Ayat ini berkisah tentang proses penciptaan awal manusia, di mana pada saat itu sosok manusia, yang tercipta dari lumpur, disempurnakan penciptaannya dengan “dimasukkan” roh Allah pada tubuh manusia. Dengan demikian pada setiap manusia terdapat “diri” Allah, sehingga sifat-sifat mulia Allah bersemayam dalam diri manusia.

Dengan roh Allah itulah manusia dapat menemukan kebenaran dan dapat menuntun jalan kehidupan yang dipenuhi dengan ujian dan cobaan. Roh tersebut bersemayam dalam qalbu manusia, dan akan memancar ke luar dalam bentuk perbuatan baik manusia (amal sholeh). Pancaran Roh Allah akan memancar dengan terang benderang apabila qalbu manusia tidak ditutupi oleh keinginan-keinginan duniawi. Di sinilah makna ikhlas terwujud dengan semestinya. Maksudnya bahwa setiap keinginan-keinginan duniawi harus dalam rangka mendapatkan ridho Allah, tapi kalau yang kita harapkan selain ridho Allah maka hal itulah yang akan menutupi qalbu manusia. Maka sangat wajar terjadi bila banyak manusia yang sholat tapi perbuatan munkar masih pula dilakukan, karena keikhlasan sholatnya belum sepenuhnya tercapai. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya harus disertai dengan keikhlasan yang sempurna. Maka kita dapat memahami makna ayat yang di atas, yaitu bahwa roh yang dihembuskan Allah ke dalam tubuh manusia akan terpancar melalui “pendengaran, “penglihatan”, dan “hati” manusia. Pendengaran, penglihatan dan hati yang dipancari Roh Allah akan menghasilkan suatu amal baik, sebagai bekal dalam menghadapi ujian Allah di muka bumi. Perlu ditegaskan di sini bahwa Allah hanya menguji manusia pada saat hidup di muka bumi tidak ada ujian ulangan ketika sudah tidak hidup di muka bumi lagi. Jadi, potensi Roh Allah adalah sangat strategis bagi manusia dalam mengarungi dinamika kehidupan, hanya orang-orang bodoh saja yang tidak mau memanfaatkan potensi ini dengan menutupinya dengan keinginan sesat duniawi.

AKAL

Potensi berikutnya yang ada pada diri manusia adalah akal yang terdapat pada otak manusia. Untuk merenungi besarnya manfaat akal, berikut ini sabda rasulullah saw:

Wahai manusia! Mengertilah kalian tentang Tuhan kalian, saling berwasiatlah kalian dengan akal, niscaya kalian mengetahui apa yang diperintahkan kepada kalian dan apa yang dilarang untuk kalian. Ketahuilah, bahwa orang yang berakal ialah orang yang berbakti kepada Allah, meskipun ia tercela kelihatannya, hina urusannya, rendah pangkatnya, jelek tingkahnya. Ketahuilah, bahwa orang yang bodoh adalah orang yang mendurhakai Allah Ta’ala, walaupun ia orang yang bagus tampaknya, besar urusannya, mulia pangkatnya, baik tingkahnya, fasih lagi pandai berbicara. Kera dan babi lebih berakal menurut Allah Ta’ala, daripada orang yang mendurhakaiNya. Dan janganlah terbujuk dengan pengagungan ahli dunia kepada kalian, sebab mereka itu termasuk orang-orang yang “rugi”.(Ihya ‘Ulumuddin, Imam Alghazali, disunting oleh: K.H.Misbah Zainul Musthofa, CV Bintang Pelajar, hal 280)

Jelas sekali diterangkan oleh Nabi Muhammad saw bahwa dengan akal manusia dapat menentukan yang mana diperbolehkan oleh Allah, dan yang mana yang tidak diperbolehkan. Dijelaskan pula bagi mereka yang tidak mau menggunakan akal lebih rendah derajatnya dari babi dan kera. Dan dengan akal pula manusia dijadikan sebagai puncak ciptaan Allah, sebagai makhluk terbaik; akal yang dibimbing oleh roh Allah. Peliknya ujian yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat dihadapi dengan menggunakan akal, karena potensi akal sangat luar biasa. Dengan akal manusia dapat menembus ruang angkasa, dapat menembus kedalaman Bumi, dapat melihat benda yang sangat kecil, dapat melihat sesuatu yang sangat jauh, dapat mendengar suara yang sangat halus dan lain sebagainya. Hampir tidak ada persoalan yang tidak dapat digapai oleh akal. Hanya sedikit sekali hal yang tidak dapat ditembus oleh akal, seperti mengenai hal-hal ghaib. Mengingat sangat luar biasanya potensi akal tersebut, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk putus asa dalam menghadapi ujian Allah. Setiap persoalan pasti bisa dijawab oleh akal manusia, mungkin jawabannya saat ini belum terjawab tapi pada saatnya akal akan menemukan jawabannya, kecuali untuk sedikit hal.

NAFSU

Nafsu adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis yang mengarahkan perilaku manusia. Dengan nafsu manusia menjadi mau beraktifitas dalam kehidupan ini, sehingga kehidupan manusia semakin hari semakin maju dan berkembang. Tanpa nafsu kehidupan manusia akan statis dan “mati”. Nafsulah yang mengendalikan kehidupan manusia, karena itu nafsu harus dipelihara dari godaan-godaan syetan. Syetan akan menggoda manusia melalui pintu nafsu. Jadi, selain bisa membawa kemajuan, nafsu dapat juga membawa kerusakan dan kehancuran. Pada dasarnya nafsu manusia adalah hanif (cenderung kepada yang benar), tapi karena peran syetan yang membuat nafsu menjadi bersifat destruktif.

Nafsu terbagi tiga, yaitu:

1. Nafsu Ammarah adalah nafsu yang cenderung pada keinginan fisik-material dan mendorong pada prinsip-prinsip kenikmatan (pleasure principle). Namun apabila nafsu ini bekerjasama dengan akal dan roh Allah akan menghasilkan sesuatu yang produktif, kreatif dan konsumtif.

2. Nafsu Lawwamah adalah nafsu yang telah memperoleh pancaran Roh Allah, lalu ia bangkit untuk memperbaiki kebimbangam antara yang baik dan yang buruk. Nafsu ini apabila dipergunakan bersama dengan akal dan roh Allah akan menghasilkan sesuatu moralitas, sosialitas (kehidupan sosial), dan rasional (kemampuan daya pikir).

3. Nafsu Mutmainnah adalah nafsu yang telah dipancari oleh Roh Allah dengan sempurna, sehingga dapat meninggalkan hal-hal tercela dan tumbuh sifat-sifat baik, maka bersama akal dengan Roh Allah nafsu ini akan menghasilkan Iman , Islam dan Ihsan.

Demikianlah tiga potensi yang terdapat pada diri manusia, namun kesemua itu belum cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi ujian Allah, manusia masih membutuhkan potensi lain yang berada di luar dirinya, yaitu:

AL QUR’AN DAN SUNNAH RASUL

Al Qur’an adalah Kitab fundamental Islam, wahyu Allah yang begitu sempurna, dalam bentuk puisi agung tiada tara, dalam bahasa dan isi yang penuh rangsangan kepada akal dan ilmu, bahasa yang halus sentuhannya kepada tali-temali sentimen, emosi dan rasa seni manusia. (Bachtiar Soerin, Terjemah dan tafsir Al Qur’an “Az-Zikra, hal. X, thn. 2004).

Di dalamnya tertuang berbagai petunjuk dalam menghadapi kehidupan di muka Bumi dan kebenarannya pasti. Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Q.S. Al Baqarah/2: 2).

Ia menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam, berisi tentang pola-pola kehidupan di dunia dan akhirat. Siapa saja yang membaca dan mendalaminya, selain akan mendapatkan manfaat dalam menjalani kehidupan di muka bumi juga akan diberikan pahala yang melimpah-ruah.

Menjalani kehidupan menjadi mudah bagi mereka yang mau mendalami dan menghayati kandungan al Qur’an, yang ibarat mata air yang tak pernah kering, selalu mengalir memberikan solusi-solusi kehidupan manusia.

Kalaupun ada kesulitan bagi manusia dalam mendalami al-Qur’an, Nabi Muhammad saw telah menterjemahkannya dalam kehidupan beliau sehari-hari, sehingga menjadi mudahlah bagi manusia untuk melihat bagaimana bentuk manusia yang telah mempraktekkan isi al Qur’an.

Dengan demikian, mempelajari kehidupan nabi Muhammad saw menjadi suatu keniscayaan, agar manusia dapat melihat al-Qur’an yang hidup.

Apa saja yang dipraktekkan Muhammad saw dari al-Quran dalam kehidupannya inilah yang kita sebut Sunnah Rasul. Suatu pelajaran sangat berharga bagi manusia dan menjadi bukti bahwa isi al-Qur’an sangat mungkin untuk dipraktekkan oleh manusia sebagaimana telah dicontohkan beliau dan sahabat-sahabatnya

ALAM SEMESTA

Potensi selanjutnya yang disediakan Allah bagi manusia dalam mengahadapi ujiannya adalah seluruh isi jagad raya ini. Kesemuanya disediakan untuk me-mudahkan kehidupan manusia. Manusia selain bisa memanfaatkan alam semesta secara langsung juga dapat mengambil pelajaran yang berharga bagi dirinya. Alam terkembang menjadi guru, kata orang bijak.

D. Kelemahan-kelemahan Manusia

Allah telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya lalu disempurnakan penciptaanya dengan diberikan ruh pada manusia. Kemudian kita diberikan sarana-sarana yang membuat diri kita lebih istimewa dari makhluk lainnya. Terdapat dalam firman Allah SWT tentang manusia, antara lain:

Manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah kepada-Nya (QS adz-Dzariyat [51]: 56).

Manusia ditugaskan untuk mengemban amanah (tugas keagamaan) (QS al-Ahzab [33] : 72).

Manusia ditugaskan untuk menjadi pengelola (khalifah) di bumi (QS al-Baqarah [2]: 30).

Manusia juga ditugaskan untuk menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar (QS Ali Imran [3]: 110).

Tetapi dibalik itu semua, ternyata Allah juga mengkaruniai kita potensi kelemahan-kelemahan didalam diri kita. Kelemahan –kelemahan manusia yang diabadikan didalam al-Qur’an antara lain adalah:

1. Suka membantah

Terdapat di Qur’an surah Al-kahfi : 54 yang artinya :

Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.

2. Bersifat lemah

Terdapat di Qur’an surah An-Nisa : 28 yang artinya :

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.

3. Zalim dan bodoh

Terdapat di Qur’an surah Al-Ahzab : 72

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

4. Senang bermaksiat

Terdapat di Qur’an surah Al-Qiyamah: 5

 “ bahkan manusia itu hendak bermaksiat terus-menerus”

5. Mencintai kehidupan dunia

Terdapat di Qur’an surah Al-Qiyamah: 20

Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia.

6. Melampaui batas

Terdapat di Qur’an surah Al-Alaq : 6

 “ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas

7. Malas berbuat baik

Terdapat di Qur’an surah Al-Ma’arij: 21

 “dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir”

8. Senang berkeluh kesah dan gelisah

Terdapat di Qur’an surah Al-Ma’arij: 19

 “sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesan lagi kikir”

9. Tergesa-gesa

Terdapat di Qur’an surah Al-Anbiya: 37

Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.

10. Kikir

Terdapat di Qur’an surah Al-Isra’ : 100

Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir.

Banyak kan sifat jelek yang berpotensi melekat pada diri kita, jadi janganlah sombong hanya karena dianugerahi wajah yang cantik lalu merasa kita adalah makhluk satu-satunya yang diciptakan cantik. Dan setiap manusia diberikan 2 potensi, yakni potensi baik dan buruk.

Terserah kita ingin jadi baik atau buruk, tidak ada yang melarang bahkan Allah sekalipun. Tetapi, ketika kita memilih menjadi buruk, kita harus siap dengan segala konsekuensi yang akan terima nantinya. Karena satu-satunya yang mendapat kerugian hanyalah kita, manusia, makhluk ciptaan Allah yang paling mendekati sempurna.

 E. Sifat-sifat Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah.SWT dengan beraneka rupa dan sifatnya masing-masing. Segalanya tentang penciptaan manusia oleh-Nya dituangkan dalam Alqur’an. Allah.SWT menanamkan kepada manusia dengan sifat yang berbeda, yaitu sebagai bahan untuk membantu kita (sebagai makhluk-Nya) agar lebih introspeksi diri, sehingga kelak akan menjadikan kita sebagai manusia yang dicintai oleh Allah.SWT. Berikut ini penjelasan menganai berbagai sifat manusia yang tertulis dalam Alqur’an;

1. Manusia Itu Lemah

 “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”
(QS. Annisa: 28)

Ayat ini mengandung sebuah makna, bahwasanya Allah hendak memberikan keringanan dalam hal syariat dan ketentuan-ketentuan yang mudah dan ringan. Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, lemah menghadapi segala bentuk kecenderungan batin.

Maka itulah segala beban-beban yang diberikan kepada manusia mengandung unsur kemudahan dan keluasan. Itulah sebuah karunia Allah.SWT yang diberikan kepada hamba-Nya.

2. Mudah Terperdaya

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (QS. Al-Infithar: 6)

3. Manusia Itu Lalai

“Bermegah-megahan telah melalaikanmu” (QS. At-Takasur: 1)

4. Memiliki Sifat Penakut

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-: 155)

5. Sifat Manusia Bersedih Hati

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal soleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(QS. Al-Baqarah: 62)

6. Suka Tergesa-gesa

“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11)

7. Manusia Itu Suka Membantah

“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”
(QS. An-Nahl: 4)

8. Suka Berlebih-lebihan

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 12)

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampui batas” (QS. Al-Alaq: 6)

9. Manusia Itu Pelupa.

“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon pertolongan kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya, lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah.SWT) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu, sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.”
(QS. Az-Zumar: 8)

10. Manusia Suka Mengeluh

Manusia itu suka mengeluh atau berkeluh kesah “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (QS. Al-Ma’arij: 20)

“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (QS. Al-Fushilat: 20)

“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan appabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.” (Al-Isra’: 83)

11. Sifat Manusia Itu Kikir

“Katakanlah: “Klau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (QS. Al-Isra’: 100)

12. Sifat Manusia Suka Kufur Nikmat

Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkat yang nyata (terhadap rahmat Allah).” (QS. Az-Zukhruf: 15)

13. Manusia itu Zalim dan Bodoh

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianati, dan dipikullah amanata itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

14. Suka Menuruti Prasangka Diri Sendiri

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 36)

15. Manusia Itu Suka Berangan-angan

“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (QS. Al-Hadid: 72)

Sungguh indah Islam ini, segalanya telah tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an. Dan itulah 15 sifat manusia yang dituliskan dalam Al-Qur’an. Islam juga memberikan solusi dalam segala sifat buruk manusia. Sungguh kenikmatan iman dalam Islam ini kita dapatkan dengan mudah.

Lalu bagaimanakan solusi untuk menangkal sifat buruk pada manusia? Langsung saja simak berikut ini;

1. Tetap Berpegang Teguh Kepada Dasar Agama dan Petunjuk Allah.SWT

Allah SWT berfirman: “Turunkanlah kamu semaunya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunju-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 38)

2. Tetap Menjaga Ketaatan dalam Kondisi Sesulit Apapun

Menjaga ketaatan dalam sebuah kondisi sesulit apapun, di sini bermakna bersegera menyambut amalan kebaikan. Contohnya seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah untuk menggugah semangatnya saat nyalinya mulai runtuh di perang mut’ah. Ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya. “Wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya?”

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 133:

“Dan bersegeralah kami kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran: 133)

3. Menjaga Keteguhan Iman

Layaknya manusia, memiliki iman yang bersifat fluktuatif, terkadang naik dan terkadang turun. Sama halnya seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kepada Abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa demikian? Karena ia merasa imannya turun ketika jauh dari Rasulullah SAW. Ternyata itulah yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa goyah itu. Sehingga mereka berdua akhirnya menghadap Rasulullah SAW. Mendengar permasalahan mereka, Rasulullah SAW pun hanya tersenyum dan menjawab, “Selangkah demi selangkah Hanzalah!” Namun sungguh, iman seorang muslim yang baik, akan terus memiliki kekuatan untuk meningkat.

Di saat seperti inilah mungkin kesetiaan kita kepada Allah SWT diuji. Apakah kita dapat belajar mencintai-Nya di atas segala sesuatu, belajar mencintai sesuatu karena Allah SWT, dan belajar membenci kekufuran.

4. Selalu Berjama’ah

Dalam kondisi sendiri manusia akan lemah, dan kuat saat mereka berjama’ah.

F.  Kelebihan Manusia atas Mahluk lain

Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat al-Isra’ ayat 70.

Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4). Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah ( makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An’am : 165 ). Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainnya.

Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal an’aam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal ). Dalam keadaan demikian manusia bermartabat rendah ( at-Tiin : 4 ).

Jadi kelebihan manusia adalah

  • Makhluk tuhan paling sempurna
  • Mengabdi kepada allah
  • Makhluk yang dianugerahi akal
  • Menjadi khalifah
  • Bertanggungjwab atas segala perbuatannya

Latihan

1.  Kenapa Teori Evolusi tentang kejadian manusia tidak dapat diterima?

2. Apa saja yang terdapat dalam diri manusia sehingga membedakan manusia dengan makhluk lain?

3. Sebutkan tiga tahapan kejadian manusia menurut Al Qur’an !

4. Potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia tersebut dalam materi ini terbagi dua, sebutkan !

5. Jelaskan kenapa potensi Roh Allah sangat strategis bagi manusia dalam mengarungi dinamika kehidupan !

6. Jelaskan keterkaitan antara Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

7. Apa tujuan Allah menyediakan Alam Semesta bagi manusia?

8. Sebutkan kelemahan-kelemahan manusia yang diabadikan didalam al-Qur’an.

9. Jelaskan berbagai sifat manusia yang tertulis dalam Alqur’an;

10. Bagaimanakan solusi untuk menangkal sifat buruk pada manusia?

Petunjuk jawaban Latihan

Baca kembali materi tersebut di atas.

Sumber

  1. Shihab 2003
  2. Majid 1994
  3. Anis 1993
  4. Al Qurn’an
  5. Internet

Tanggapan

  1. Nama: WAODE NURHAZRAWATI
    Prodi akuntansi
    Kelas (A) semester 1
    Baik pak assalamu’alaikum wr.wb. sya akan mengajukan pertanyaan. Sebelumnya di sebutkan bahwa manusia dapat membuat hal” yang mempermudah urusan mrk di dunia. Namun segala hal yg dimiliki manusia tentunya memiliki keterbatasan sehingga ada pagar pagar yg tidak boleh di lewati nah yang akan sya tanya kan adalah perbuatan dan kelakuan apa saja dan seperti pa yang di sebut pagar pagar itu yang tidak bisa di lewati oleh manusia .. dan pertanyaan sya yg kedua bagaimana cara penerapan sifat dari hakikat manusia yang baik dalam kehidupan sehari-hari seperti bergaul, bersosial serta di dalam keluarga.
    Sekian dari sya assalamualaikum wr.wb. dan terimakasih

  2. Assalamualaikum wr.wb saya atas nama Muhamad Rahman Al Akbar NPM : 102 001 003 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi.
    Bedasarkan paparan materi diatas sy brsubtansi bhwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dari segi penciptaan dan lain sebagainya.
    Indonesia adalah salah satu negara yang notabene masyarakatnya beragama islam bahkan indonesia adalah negara dengan penganut agama islam terbesar.
    pertanyaan sy, menurut bapak mengapa di dalam pelaksanaan pembelajaran yang umumnya terdapat di dalam masa belajar 12 tahun kita diajarkan tentang sebuah teori yang berisi bahwa manusia berasal dari ras jenis monyet yang berevolusi, tentunya ini sangat bertentangan dengan ajaran agama islam.

    • Assalamualaykum warahmatulahi wabarakatu,
      Pak, saya Dian Maria Ulfa dari Akuntansi kelas B, ingin bertanya Pak.

      Dari paragraf yg mengatakan ” Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal an’aam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal ). Dalam keadaan demikian manusia bermartabat rendah ( at-Tiin : 4 ).” Apakah orng kafir itu di samakan dengan binatang? Jika tidak, apa alasannya?
      Terima kasih Pak

  3. Assalamualaikum Wr.Wb
    Pertanyaan saya
    Apa yang harus kita lakukan agar dapat mengendalikan nafsu ammarah, dan hal-hal positif apa yang akan di peroleh dari hal tersebut?
    Wassalamualaikum Wr.Wb

    • Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh perkenalkan saya Ferry Alfarezi G Fakultas FKIP Prodi PGSD
      Saya akan menjawab pertanyaan yang anda berikan yaitu “bagaimana cara mengendalikan nafsu?”

      Pengendalian hawa nafsu saya bagi menjadi tiga, jika anda mengikuti ini insyaallah anda akan selamat dunia dan akhirat.

      – yang pertama, pengendalian nafsu yang pertama adalah rajinlah bersungguh-sungguh dalam berpuasa

      – yang kedua, perbanyaklah beribadah kepada Allah SWT. Mencari Ridho Allah untuk mendapatkan kasih sayang

      -yang ketiga, perbanyaklah kegiatan menguras tenaga,waktu, dan pikiran yang semuanya membuat kita terjauh dari hal hal negatif

      Sekian dari jawaban saya wasallam 🙏

  4. Assalamualaikum Wr.Wb
    Pertanyaan saya
    Apa yang harus di lakukan agar dapat mengendalikan nafsu ammarah,dan hal-hal positif apa yang di dapatkan dari hal tersebut
    Wassalamualaikum Wr.Wb

  5. Assalamualaikum wr.wb
    Saya NESSHA HASANA
    Akutansi (B) bismilah ,izin bertanya pak
    Mengapa dalam syariat Islam pemimpin muslim yang misalnya tidak berkompeten masih di anggap lebih baik dari pada pemimpin non muslim yang misalnya jika dia non muslim tapi lebih berkompeten ? Tolong jelaskan alasan rasional dengan akal bukan pada norma agama mengapa dalam Islam tidak di perbolehkan memilih pemimpin non muslim ? Padahal jika mengingat kata presiden Indonesia bapak Joko Widodo bahwa dalam demokrasi suara masyarakat adalah suara mutlak yang bisa memilih atau menetapkan pemimpin tak terkecuali untuk warga non muslim.
    Terimah kasih🙏

    • Nama :WA ODE MEYLANI
      Prodi :AKUNTANSI
      kelas :B semester 1

      Asallamualaikum wr.wb
      Saya ingin bertanya pak,,Mengapa kesempurnaan yg di miliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai Khalifah di muka bumi ini ??
      Sekian dan terima kasih pak🙏

  6. Assalamu’alaikum wr.wb saya Asmawati akuntansi(A).ingin mengajukan pertanyaan.mengapa manusia di ciptakan bersifat suka mengeluh,apabila dia ditimpah kesusahan dia berkeluh kesah dan apabila mendapatkan kebaikan dia menjadi kikir.mohon penjelasannya pak🙏
    Sekian dari sy wassalamu’alaikum wr.wb

    • Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

      Nama: Khadijah
      NPM : 032301122
      Kelas : A
      Prodi : PGSD

      Izin Menjawab🙏

      Berikut ini adalah cara mengendalikan nafsu amarah sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
      1.Menanamkan dalam hati untuk tidak marah kecuali karena Allah SWT. …
      2.Membaca Taawudz. …
      3. Duduk atau mengambil posisi tidur. …
      4.Mengambil air wudhu. …
      5.Tetap sabar atau diam.

      Dan hal-hal positif yang bisa di dapatkan dari menahan nafsu amarah yaitu
      • Menghindari kebencian dan permusuhan.
      • Membawa kebahagiaan.
      • Mendapatkan pahala yang besar dari Allah

      Sekian jawaban dari saya🙏
      Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

  7. Assalamu’alaikum wr.wb sy atas nama Asmawati,prodi akuntansi(A).ingin bertanya mengapa manusia diciptakan bersifat suka mengeluh,apabila dia ditimpah kesusahan dia berkeluh kesah dan apabila mendapatkan kebaikan dia menjadi kikir.Mohon penjelasannya pak🙏
    Sekian dari sy wassalamu’alaikum wr.wb

  8. Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu
    Saya Amalia, Kelas B prodi Akuntansi Npm 102001023

    Membahas soal akal, sepert yang kita ketahui bahwa seseorang yang tidak berakal akan terlepas tanggubg jawabnya dalam menjalankan kewajiban beragama.
    Yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana posisi seseorang yang tidak berakal sebagai manusia dimuka bumi dan dikehidupan selanjutnya? Dan apakah orang-orang yang sudah tidak memiliki akal juga terlepas dari nafsu ammarah, lawwamah, dan muthmainnah?

  9. Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu
    Saya Amalia, Kelas B prodi Akuntansi Npm 102001082

    Membahas soal akal, sepert yang kita ketahui bahwa seseorang yang tidak berakal akan terlepas tanggubg jawabnya dalam menjalankan kewajiban beragama.
    Yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana posisi seseorang yang tidak berakal sebagai manusia dimuka bumi dan dikehidupan selanjutnya? Dan apakah orang-orang yang sudah tidak memiliki akal juga terlepas dari nafsu ammarah, lawwamah, dan muthmainnah?

    Maaf pak 2 kali komentar soalnya dikomentar pertema Npm saya salah 🙏

  10. Assalamualaikum pak.
    Nama: Faldi
    NPM: 102001057
    Kelas: B akuntansi.
    Berdasarkan apa yang sedang saya alamai saat ini. Saya ingin sekali menjadi manusia yang selalu dalam ridho Allah SWT. Saya selalu berusaha memenuhi kewajiban saya sebagai umat Muslim. Tapi belakangan ini, saya susah sekali untuk Khusyu salam beribadah. Terutama dalam menunaikan shalat. Bagaimana cara saya untuk mengatasi hal tersebut. Hal yang tanyakan adalah berkaitan dengan keteguhan iman sebagai umat muslim. Terimakasih pak. 🙏

  11. Bismillahirrahmanirrahim assalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh
    Perkenalkan nama saya Wa ode siti rohana NIM 102001020 prodi Akuntansi kls B.
    Telah kita ketahui bahwasannya makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya ialah Manusia dan yang menjadi pertanyaan saya ialah mengapa kemudian manusia ini menjadi makhluk ciptaan Allah yg paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk ciptaanNya yang lain
    Demikian pertanyaan dari saya apabila ada salah penulisan mohon dimaklumi sekian dan Terima kasih wassalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh

  12. Bismillahirrahmanirrahim assalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh
    Perkenalkan nama saya Wa ode siti rohana NIM 102001020 prodi Akuntansi kls B.
    Telah kita ketahui bahwasannya makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya ialah Manusia dan yang menjadi pertanyaan saya ialah mengapa kemudian manusia ini menjadi makhluk ciptaan Allah yg paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk ciptaanNya yang lain
    Demikian pertanyaan dari saya apabila ada salah penulisan mohon dimaklumi sekian dan Terima kasih wassalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh

  13. Assalamualaikum pak, izin bertanya 🙏, Adakah sifat tercela manusia yang tidak akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan ( Allah SWT.)? Dan apa yang mendasari perbuatan tersebut sehingga Tuhan ( Allah SWT.) murka terhadap umatnya? Terimakasih pak🙏.

  14. Assalamualaikum pak, izin bertanya 🙏, Adakah sifat tercela manusia yang tidak akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan ( Allah SWT.)? Dan apa yang mendasari perbuatan tersebut sehingga Tuhan ( Allah SWT.) murka terhadap umatnya? Terimakasih pak🙏.

  15. Nama : Rischa anjelina
    Kelas : B /semester 1
    Prodi : Akuntansi

    Assalamualaikum wr.wb
    pak saya ingin mengajukan pertanyaan. sebelumnya di atas dijelaskan bahwa manusia memiliki 3 hawa nafsu,salah satunya “nafsu amarah” adalah nafsu yang cenderung kepada keinginan fisik-material dan mendorong pada prinsip-prinsip kenikmatan (pleasure principle). Dan pertanyaan saya bagaimana cara mengatasi “nafsu amarah”yang terjadi pada manusia dan hal” positif apa saja yang harus dilakukan agar hati dan pikiran kita tetap tenang agar tidak di kuasai oleh nafsu amarah?

    Terimakasih pak🙏
    Assalamualaikum wr.wb

  16. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Nama: Ushrathul Fathya Rezky
    Kelas: Akuntansi A
    Saya ingin bertanya, kenapa saat kita berpikir dalam mengambil keputusan, apa yang kita pikir baik itu belum tentu baik sedangkan apa yang kita pikir buruk juga belum tentu buruk?

  17. Nama : I Dewa Ayu Anom Mariani
    Prodi :Akuntansi
    Kelas :A
    Pertanyaan saya yaitu mengenai asal usul manusia menurut Al-quran ada 3 tahapan kejadian manusia, Saya ingin bertanya pada tahapan yang ke-3 yaitu Keturunan Adam & Hawa, Bagaimana keturunan Adam & Hawa melanjutkan keturunannya ?
    Terimakasih !!!

  18. Assalamualaikum pak, saya yusman saleh nim. 102001009 ingin bertanya kepada bapak..
    Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah… yg sy tanyakan pak, maksd dari istilah Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah?

  19. Assalamualaikum wr.wb,
    Saya atas :
    Nama : Rianti Pratiwi
    NPM : 102001064
    Kelas : Akuntansi .A

    Di situ di jelaskan bahwa Allah telah memberikan karunianya kepada semua manusia yaitu akal dan pemahaman.
    Pertanyaan saya,mengapa terkadang manusia suka berbuat sesuatu yang keji dan tak bermoral terhadap sesama salah satunya pembunuhan dan pelecehan atau perbuatan kriminal lainnya.

    Sekian dan terima kasih dari saya.

    Wassalamualaikum wr.wb

  20. Nama: I Dewa Ayu Made Muliani Kelas
    Kelas: Akuntansi A
    “Manusia diciptakan dari tanah liat” sedangkan kita tahu bahw, dari segi biologi dapat dikatakan bahwa asal mula manusia berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma kemudian berkembang menjadi zigot-janin-bayi. Bagaimana pandangan bapak mengenai hal tersebut?. Terima Kasih

  21. Nama : Hermawan Amran Duma
    Prodi : Akuntansi
    Kelas : A
    Semester : 1

    Assalamualaykum warahmatulahi wabarakatu,
    Saya ingin bertanya,
    Apa maksud dari “Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, lemah menghadapi segala bentuk KECENDERUNGAN BATIN” pada paragraf dibawah :

    “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”
    (QS. Annisa: 28)

    Ayat ini mengandung sebuah makna, bahwasanya Allah hendak memberikan keringanan dalam hal syariat dan ketentuan-ketentuan yang mudah dan ringan. Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, lemah menghadapi segala bentuk kecenderungan batin.

  22. Nama: Dita Dwi Lestari
    Prodi: Akuntansi
    Kelas A
    Assalamualaikum, izin bertanya pak. Bagaimana cara mengendalikan nafsu agar tidak terjerumus dari godaan-godaan syetan?

  23. Nama: Dita Dwi Lestari
    Prodi: Akuntansi
    Kelas A
    Assalamualaikum, izin bertanya pak🙏. Bagaimana cara mengendalikan nafsu agar tidak terjerumus dari godaan-godaan syetan?

  24. Nama : Indah Lestari
    Prodi : Akuntansi
    Kelas : A
    Semester : 1

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Sy ingin bertanya pak perihal
    Potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia tersebut terbagi dua, yaitu:

    1. Yang terdapat di diri manusia berupa Roh Allah, Akal dan Nafsu (dorongan untuk berbuat)

    2. Yang berada di luar diri manusia, yaitu al-Quran, Sunnah Rasul dan Alam Semesta.

    Potensi yang pertama merupakan potensi dasar yang dengan itu potensi kedua dapat dimanfaatkan, tanpa ada potensi pertama potensi yang kedua menjadi tidak ada artinya.

    Mengapa bisa dikatakan tanpa ada potensi pertama,potensi yang kedua menjadi tidak ada artinya?

    Sekian dan terimakasih
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

  25. Mantap pak ketua

  26. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh saya atas nama Siti Juniarmi dari kelas M.
    Saya ingin bertanya pak,,,contoh nafsu amarah,nafsu lawwamah dan nafsu Mutmainnah dalam kehidupan sehari hari itu seperti apa pak dan mengapa manusia itu memiliki nafsu dan bagaimana cara kita sebagai umat manusia menghindari hawa nafsu yang dapat menjerumuskan kita ke dalam hal-hal yang kurang baik.mohon penjelasannya pak🙏sekian wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh

  27. ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULOHI WABARAKATUH
    Dari materi di atas saya bisa mengambil beberapa pertanyaan,diantaranya;
    1.Apa perbedaan khalifah & khilafah?
    2.Mengapa Nabi ISA.AS,bukan keturunan dari
    Pasangan Nabi Adam & Hawa?
    3.

  28. Assalamuallaikum warahmatullahi wabarokaatu .
    Perkenalkan nama saya Rahmawati sya dari kelas M dengan NIM : 032101121
    Saya akan mengajukan pertanyaan pak
    Manusiakan memiliki iman yang bersifat flektutif, terkadang naik terkadang turun , pertanyaannya bagaimana sih cara mengatasi keimanan atau hal hal positif apa yang harus di lakukan saat keimanan kita turun ? Dan ada paragraf di atas mengatakan bahwa ” jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah maka manusia itu tidak bermartabat lagi . Dan akan di samakan dengan binatang atau lebih rendah dari binatang .jadi pak pertanyaan saya apakah orang kafir itu akan di samakan dengan binatang ? Tolong di jelaskan !

  29. Assalamuallaikum warahmatullahi wabarokaatu perkenalkan nama sya Rahmawati saya dari kelas M prodi PGSD semester 1 . Saya ingin bertanya pak
    Manusia memiliki iman yang bersifat fluktutif , terkadang naik terkadang turun pertanyaannya bagaiman sih pak cara mengatasi keimanan kita atau hal hal positif apa yang harus kita lakukan saat keimanan kita turun ? Itu yang pertama dan yang kedua dari materi di atas ada paragraf yang mengatakan bahwa ” jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah maka manusia itu tidak bermartabat lagi akan di samakan dengan binatang atau bahkan lebih rendah dari binatang .Jadi pertanyaannya apakah orang kafir itu akan di samakan dengan binatang ? Tolong di jelaskan ! Sekian dan terima kasih wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatu .

  30. Assalamualaikum pak, izin bertanya 🙏, Adakah sifat tercela manusia yang tidak akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan ( Allah SWT.)? Dan apa yang mendasari perbuatan tersebut sehingga Tuhan ( Allah SWT.) murka terhadap umatnya? Terimakasih pak

  31. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh,kelas E maaf mengganggu sebelumnya,saya mau bertanya bagian A. Kajian tentang hakekat manusia .
    Dalam pengertian hakekat,hakikat adalah makhluk yg paling sempurna yang diciptakan oleh Allah, bahwa kita ketahui manusia itu berasal dari tanah dan berbagai macam unsur.

    Pertanyaan sya bahwa kita ketahui bahwa nabi Adam as dan istrinya siti hawa adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT,dengan bentuk yang sempurnah, bahkan sudah di kisahkan, lalu bagaimna ada sebagian ilmuan yg berpendalat bahwa manusia adalah evolusi kera, sedangkan skrng banyak kera, kenapa kera it tdk berevolusi seperti yg d katakan para ilmuan.

  32. asslamuallikun wr.wb sya atas nama Yuslan

    Ingin bertanya tepatnya bagian B. Asal Usul Kejadian Manusia menurut al-Qur’an
    bagian 3) kejadian manusia ketiga (keturunan Adam dan Hawa ) : Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’an dan Al-hadist dan dapat juga ditinjau secara medis.

  33. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Nama saya Ania Sudin dari Kelas C jurusan ilmu hukum.

    Mohon Maaf sebelumnya Pak,
    Saya ingin bertanya kepada bapak,jadi begini pak Mengapa Allah SWT.harus menguji keimanan manusia sementara Allah SWT. bisa saja berkehendak menjadikan manusia semua beriman tanpa terkecuali?

    Mungkin itu saja yang saya ingin pertanyakan pak,atas perhatiannya terima kasih.
    Saya sangat berhatap respon dari bapak🙏🏼
    Nun walqalami wamaa yasthuruun
    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  34. Nama : Dendi Ikhwan Irianto
    Kelas : Teknik B

    Assalamualaikum pak saya mau tanya
    Kenapa manusia itu suka berlebih lebihan dalam sesuatu dan tidak pernah merasa cukup?
    Terimakasih pak🙏

  35. Assalamualaikum
    Perkenalkan nama saya Ferry Alfarezi (KLS A) dari fakultas FKIP prodi PGSD

    Apa yang menjadi hakikat dan tujuan manusia dari sudut pandang Islam yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

    • Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

      Nama: Sakina Rizki
      Kelas: A
      Npm: 032301058
      Prodi: PGSD

      Izin menjawab🙏

      Dalam perspektif Islam, hakikat dan tujuan manusia adalah beribadah kepada Allah Swt. (tauhid) dan mencapai kesempurnaan moral dan spiritual. Hal ini dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan:
      1. Ibadah :
      Melaksanakan Salat, Puasa, Zakat, dan Haji sebagai wujud ibadah kepada Tuhan.
      2. Akhlak Mulia :
      Mengamalkan nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, dan kesabaran dalam pergaulan sehari-hari.
      3. Keadilan :
      Memelihara keadilan dalam hubungan sosial, ekonomi dan hukum.
      4. Kepemimpinan yang Baik:
      Menjalankan kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab baik dalam keluarga maupun masyarakat.
      5. Solidaritas sosial:
      Membantu yang membutuhkan, memberi sedekah, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
      6. Pembelajaran dan pengetahuan:
      Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap agama dan dunia untuk pertumbuhan spiritual dan intelektual.
      7. Kesederhanaan:
      Menghindari perilaku boros dan mewah, serta hidup dengan sederhana.
      8. Menjaga lingkungan:
      Bertanggung jawab terhadap alam semesta dan menjaga lingkungan hidup.
      9. Kepatuhan terhadap hukum:
      Mematuhi hukum Islam dan hukum negara dengan asas keadilan.
      10. Berdoa dan Bekerja Keras:
      Rencanakan, bekerja keras, dan percayakan hasilnya kepada Tuhan.
      Tujuan utamanya adalah menjalani kehidupan yang bermakna di dunia sekaligus meraih kebahagiaan abadi di
      akhirat kelak.

    • Assalamualaikum
      Nama: Ni Komang Saputri
      Npm:032301035

      Izin menjawab

      Dalam Islam, hakikat dan tujuan manusia meliputi pandangan holistik tentang keberadaan manusia yang mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial. Beberapa prinsip utama yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sudut pandang Islam termasuk:

      1. Ketaatan kepada Allah:Mengimplementasikan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari melalui pelaksanaan tindakan yang sesuai dengan ajaran agama, menjalankan kewajiban ritual, dan berlaku adil serta jujur dalam semua interaksi.

      2. Kebaikan terhadap Sesama:Mempraktikkan kasih sayang, empati, dan bantuan kepada sesama manusia, terlepas dari latar belakang agama, ras, atau etnis, untuk mencapai solidaritas sosial yang kuat.

      3.Penyelarasan dengan Ajaran Agama:Menyesuaikan setiap tindakan dengan prinsip-prinsip moral dan etika yang tercantum dalam ajaran agama, termasuk kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan toleransi terhadap perbedaan.

      4. Pembangunan Diri dan Masyarakat:Memprioritaskan pengembangan diri dan masyarakat melalui pendidikan yang holistik, mengembangkan keterampilan, dan memberikan kontribusi positif untuk kesejahteraan umum.

      Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat mencapai keselarasan antara tuntutan kehidupan dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat, serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang berlandaskan prinsip-prinsip moral dan etika Islam.

  36. Nama: Wa Ode Sitti Nur Ainun
    Prodi : Pgsd
    Kelas: A
    NPM: 032301009
    SAYA ingin bertanya ,seperti yg di paparkan ,nafsu Lawwamah adalah nafsu yang telah memperoleh perencanaan roh Allah ,lalu ia bangkit untuk memperbaiki kebimbangan antara yg baik dan yang buruk nafsu ini apabila di pergunakan bersama dengan akal dan roh Allah akan menghasilkan sesuatu moralitas ,sosialisasi dan rasional. Pertanyaan saya adalah apa yg di maksud dengan perencanaan roh Allah?

    • Nama : Nia Rahmayani
      Kelas : A
      NPM : 032301002
      Prodi :PGSD

      Izin menjawab yah ☺️

      Pancaran roh Allah dalam Islam yaitu manifestasi (perwujudan bentuk dari sesuatu yang tidak terlihat) dari sifat-sifat Allah SWT dalam diri manusia. Pancaran Roh Allah akan menghasilkan suatu amal baik, sebagai bekal dalam menghadapi ujian Allah di muka bumi. Perlu ditegaskan di sini bahwa Allah hanya menguji manusia pada saat hidup di muka bumi tidak ada ujian ulangan ketika sudah tidak hidup di muka bumi lagi.

      Pancaran roh Allah ini dapat terlihat dari berbagai hal, seperti:
      1.Kemampuan untuk berpikir dan berakal.Kemampuan ini dapat digunakan untuk menebarkan kebaikan dan kebenaran di muka bumi.
      2.Kemampuan sosialitas (kehidupan sosial). Dengan kemampuan ini kita akan mengetahui bagaimana seharusnya kita berinteraksi dengan orang lain.

    • Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh
      Nama:Ni Komang Saputri
      Kelas :A
      Npm:032301035

      Izin menjawab
      Konsep “perencanaan roh Allah” dalam konteks yang Anda sebutkan merujuk pada gagasan bahwa manusia memiliki potensi spiritual yang diberikan oleh Allah. Ini mencakup dorongan atau inspirasi rohani yang mengarahkan manusia untuk melakukan kebaikan, mengatasi godaan, dan memilih jalan yang benar. Dalam tradisi Islam, perencanaan roh Allah dapat diartikan sebagai dorongan batin yang diberikan oleh Tuhan untuk mendorong manusia menuju kebaikan dan kebenaran.

  37. HIDAYAT FATHAHILLAH.H

    PADA 16 OKTOBER 2023

    KELAS A PRODI PGSD 2023

    PERTANYAAN SAYA : TENTANG HAKIKAT MANUSIA

    1. JELASKAN PENGERTIAN ISTILAH TURAB, THIEN, SHAL-SHAL DAN SUALALAH

  38. Nama : Hidayat Fathahillah

    Kelas : A

    Prodi : Pgsd 2023

    Npm : 032301041

    Pertanyaan Saya Tentang Hakikat Manusia

    1. Jelaskan Pengertian Istilah :

    A. Turab

    B. Thien

    C. Shal-Shal

    D. Sualalah

    • Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
      Nama:Laode abdul habib kadir
      Kelas:F
      Npm:032301193
      Prodi:PGSD
      saya akan menjawab pertanyaan apa yang dimaksud dengan:
      1.turab
      2.thien
      3.shalshal
      4.sualalah

      Jawab:

      Turab: “Turab” adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada debu atau tanah. Ini mencerminkan konsep bahwa manusia berasal dari unsur-unsur tanah atau debu, yang menekankan sifat fisik dan materi manusia.

      Thien: “Thien” adalah istilah lain yang digunakan dalam Al-Quran yang juga mengacu pada tanah. Ini digunakan untuk menyatakan asal manusia yang berasal dari unsur tanah, menekankan akar manusia dalam unsur alam.

      Shalshal: “Shalshal” merujuk pada debu yang sangat halus atau tanah yang ringan. Ini juga mencerminkan ide bahwa manusia berasal dari unsur tanah, dengan penekanan pada sifat yang halus dan rapuh.

      Sualalah:istilah “sualalah” dapat digunakan untuk mengingatkan kita akan keterbatasan pengetahuan manusia seperti di jelaskan dalam(QS. Luqman: 34) yang berarti:”Dan tidak seorang pun yang mengetahui apa yang akan dia peroleh di hari esok, dan tidak seorang pun yang mengetahui di bumi manakah dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

    • Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Nama:Relfi
      Kelas:A
      NPM:032301034
      Prodi:PGSD
      Disini saya akan membantu menjawab menjelaskan apa yang dimaksud dengan turab,thien,shal-shal,dan sualalah.

      1.Turab adalah debu yang biasa digunakan untuk berwudhu bila tidak ada air.

      2.Thien adalah kata lain yang digunakan dalam al-quran yang metujuk pada tanah. Biasanya digunakan untuk menyatakan manusia yang berasal dari tanah.

      3.Shal-shal adalah tanah kering tau setengah kering yakni “zat pembakar” atau oksigen.

      4.Sualalah adalah satu dari beberapa istilah dalam Al-Quran yang digunakan untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

    • Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Nama:Relfi
      Kelas:A
      NPM:032301034
      Prodi:PGSD
      Disini saya akan membantu menjawab

      1.Turab adalah debu yang biasa digunakan untuk berwudhu bila tidak ada air.

      2.Thien adalah kata lain yang digunakan dalam al-quran yang metujuk pada tanah. Biasanya digunakan untuk menyatakan manusia yang berasal dari tanah.

      3.Shal-shal adalah tanah kering tau setengah kering yakni “zat pembakar” atau oksigen.

      4.Sualalah adalah satu dari beberapa istilah dalam Al-Quran yang digunakan untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

  39. Nama:Davina Melynda R.W
    Kelas : F(semester 1)
    NPM : 032301037

    1.Pengertian turab
    Dalam Tafsir al-Jawahir dijelaskan bahwa lafadz turob yang terdapat dalam Q. S. Ali Imran/3: 59 berarti tanah yang kering.

    2.Pengertian Thien
    adalah konsep ketuhanan dalam agama masyarakat Tionghoa. Dalam agama Khonghucu (Rujiao) sebutan Tuhan adalah 天 TIAN (baca, Ti’en) yang berarti Satu Yang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Esa.

    3.Pengertian Shal-shal
    Yang dimaksudkan dengan kata arab “Shal-shal” di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni “Zat pembakar” atau Oksigen.

    4.Pengertian sualalah
    Lafadz sulalah sendiri berarti unsur-unsur dari tanah yang terakumulasi dalam diri Adam lalu berproses menjadi air mani. Hamka mengemukakan bahwa lafadz sulalatin min thin mengandung arti air saringan dari tanah.

  40. Nama:Davina Melynda R.W
    Kelas : F(semester 1)
    NPM : 032301037

    1.Pengertian turab
    Dalam Tafsir al-Jawahir dijelaskan bahwa lafadz turob yang terdapat dalam Q. S. Ali Imran/3: 59 berarti tanah yang kering.

    2.Pengertian Thien
    adalah konsep ketuhanan dalam agama masyarakat Tionghoa. Dalam agama Khonghucu (Rujiao) sebutan Tuhan adalah 天 TIAN (baca, Ti’en) yang berarti Satu Yang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Esa.

    3.Pengertian Shal-shal
    Yang dimaksudkan dengan kata arab “Shal-shal” di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni “Zat pembakar” atau Oksigen.

    4.Pengertian sualalah
    Lafadz sulalah sendiri berarti unsur-unsur dari tanah yang terakumulasi dalam diri Adam lalu berproses menjadi air mani. Hamka mengemukakan bahwa lafadz sulalatin min thin mengandung arti air saringan dari tanah.

  41. Nama : Fuji syahfitrah oihu
    Kelas. : F (semester 1)

    Di sini saya akan menjelaskan tentang makna istilah dari Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah dengan menggunakan bahasa saya sendiri, guna untuk memenuhi tugas AIK 1 saya, yang di berikan oleh dosen NUSRIAMIL YAHUSA.

    1.) Turab dalam bahasa arab artinya seperti pasir dan debu debu, seperti yang bisa kita lihat di luar rumah. Orang-orang sering menggunakan kata itu untuk mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari tanah, dan suatu hari nanti kita akan kembali ke tanah juga. Jadi, kita harus ingat untuk menghargai semua hal baik di sekitar kita dan melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

    2.) Thien adalah kata dalam bahasa Vietnam yang artinya adalah “langit.” Seperti tempat yang indah di atas kita di mana bintang-bintang bersinar dan awan bermain-main. Orang sering menghubungkannya dengan tempat suci dan indah di langit.

    3.) Istilah “shal-shal” dalam agama Islam itu kayak tanah kering atau setengah kering yang bisa bunyi-bunyian kalau ditiup atau diayun. Dalam Al-Quran, istilah ini dipakai untuk mengatakan bahwa manusia itu dibuat dari tanah, termasuk yang namanya shal-shal. Jadi, shal-shal itu bisa disebut bahan dasar yang dipakai Allah untuk membuat manusia.

    4.) Istilah “sualalah” merupakan salah satu istilah dalam Al-Quran untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

  42. NAMA: YUYUN
    KELAS: F(SEMESTER 1)
    NPM :032301033
    PRODI : PGSD

    Di sini saya akan menjelaskan tentang makna istilah dari Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah dengan menggunakan bahasa saya sendiri, guna untuk memenuhi tugas AIK 1 saya, yang di berikan oleh dosen NUSRIAMIL YAHUSA.

    1.) Turab dalam bahasa arab artinya seperti pasir dan debu debu, seperti yang bisa kita lihat di luar rumah. Orang-orang sering menggunakan kata itu untuk mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari tanah, dan suatu hari nanti kita akan kembali ke tanah juga. Jadi, kita harus ingat untuk menghargai semua hal baik di sekitar kita dan melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

    2.) Thien adalah kata dalam bahasa Vietnam yang artinya adalah “langit.” Seperti tempat yang indah di atas kita di mana bintang-bintang bersinar dan awan bermain-main. Orang sering menghubungkannya dengan tempat suci dan indah di langit.

    3.) Istilah “shal-shal” dalam agama Islam itu kayak tanah kering atau setengah kering yang bisa bunyi-bunyian kalau ditiup atau diayun. Dalam Al-Quran, istilah ini dipakai untuk mengatakan bahwa manusia itu dibuat dari tanah, termasuk yang namanya shal-shal. Jadi, shal-shal itu bisa disebut bahan dasar yang dipakai Allah untuk membuat manusia.

    4.) Istilah “sualalah” merupakan salah satu istilah dalam Al-Quran untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

  43. Nama : Wa. Ide Ayu Wirasty
    Npm : 032301020
    Kelas : f ( semester)
    Prodi : PGSD

    1.) Turab dalam bahasa arab artinya seperti pasir dan debu debu, seperti yang bisa kita lihat di luar rumah. Orang-orang sering menggunakan kata itu untuk mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari tanah, dan suatu hari nanti kita akan kembali ke tanah juga. Jadi, kita harus ingat untuk menghargai semua hal baik di sekitar kita dan melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

    2.) Thien adalah kata dalam bahasa Vietnam yang artinya adalah “langit.” Seperti tempat yang indah di atas kita di mana bintang-bintang bersinar dan awan bermain-main. Orang sering menghubungkannya dengan tempat suci dan indah di langit.

    3.) Istilah “shal-shal” dalam agama Islam itu kayak tanah kering atau setengah kering yang bisa bunyi-bunyian kalau ditiup atau diayun. Dalam Al-Quran, istilah ini dipakai untuk mengatakan bahwa manusia itu dibuat dari tanah, termasuk yang namanya shal-shal. Jadi, shal-shal itu bisa disebut bahan dasar yang dipakai Allah untuk membuat manusia.

    4.) Istilah “sualalah” merupakan salah satu istilah dalam Al-Quran untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

  44. Nama:Izla Swasty
    Npm:032301089
    Di sini saya akan menjelaskan tentang makna istilah dari Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah dengan menggunakan bahasa saya sendiri, guna untuk memenuhi tugas AIK 1 saya, yang di berikan oleh dosen NUSRIAMIL YAHUSA.

    1.) Turab dalam bahasa arab artinya seperti pasir dan debu debu, seperti yang bisa kita lihat di luar rumah. Orang-orang sering menggunakan kata itu untuk mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari tanah, dan suatu hari nanti kita akan kembali ke tanah juga. Jadi, kita harus ingat untuk menghargai semua hal baik di sekitar kita dan melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

    2.) Thien adalah kata dalam bahasa Vietnam yang artinya adalah “langit.” Seperti tempat yang indah di atas kita di mana bintang-bintang bersinar dan awan bermain-main. Orang sering menghubungkannya dengan tempat suci dan indah di langit.

    3.) Istilah “shal-shal” dalam agama Islam itu kayak tanah kering atau setengah kering yang bisa bunyi-bunyian kalau ditiup atau diayun. Dalam Al-Quran, istilah ini dipakai untuk mengatakan bahwa manusia itu dibuat dari tanah, termasuk yang namanya shal-shal. Jadi, shal-shal itu bisa disebut bahan dasar yang dipakai Allah untuk membuat manusia.

    4.) Istilah “sualalah” merupakan salah satu istilah dalam Al-Quran untuk menyebut manusia, di dalam istilah ini mengatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah liat yang di campur sama udara.

  45. Nama:ela nurlaela
    Kelas:A
    Prodi:PGSD(2023)
    Npm:032301171
    Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    1:apa tujuan allah menyediakan alam semesta bagi manusia?
    2:jelaskan kelebiha manusia atas mahluk lain?

    • Perkenalkan nama saya Dayat saya dari prodi pgsd semester 1, saya akan menjawab pertanyaan dari nurlaela kelas A :

      Npm saya : 032301041

      1. Tujuan allah swt menyediakan atau menciptakan alam semesta untuk manusia yaitu

      Jawab :

      Alasan ke 1, Allah swt menciptakan alam semesta dan kehidupan di dalamnya untuk menguji makhluknya. Ada yang gagal dalam ujian tersebut, dan ada yang berhasil. Sebagaimana ujian yang kita ketahui atau pahami pada umumnya, allah juga memberikan bahan untuk ujian tersebut, yaitu petunjuknya berupa al-quran dan as-sunnah. Mereka yang paling berhasil dalam ujian tersebut adalah mereka yng paling baik dalam mengikuti petunjuk-nya.

      Alasan ke 2, menurut saya allah menyediakan alam semesta untuk manusia yaitu, untuk manusia sadar atas bijaksannya dan agungnya ciptaan allah dan allah menyediakan alam semesta bagi hambanya untuk hambanya bisa mengerti dengan akalnya bahwa allah itu esa dan besar.

      Alasan ke 3, menurut saya untuk hambanya bisa menyembah allah karena kebesaran allah dan ke esaan allah swt

      2. Jelaskan kelebihan manusia atas makhluk lain

      Jawab :

      Alasan ke 1, Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, kelebihan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yaitu akal dan daya nalarnya. Maka dari itu di dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mencari dan mengumpulkan ilmu pengetahuan.

      Alasan ke 2, Namun, tidak hanya itu Allah Swt. menurunkan kepada manusia sebuah keistimewaan, yakni manusia memiliki 2 anugerah yang Allah berikan yaitu akal pikiran dan hawa nafsu.

      Alasan ke 3, Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lainnya, perbedaan yang sangat mendasar terlihat pada akal. Manusia diberikan akal oleh Allah sedangkan makhluk Allah yang lain tidak diberikan akal, setiap manusia juga diberikan potensi yang berbeda-beda oleh Allah.

    • Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

      Nama: Khadijah
      NPM : 032301122
      Kelas : A
      Prodi : PGSD

      Izin Menjawab🙏

      Tujun Allah menyediakan alam semesta untuk manusia dan jin yaitu: semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah kepada-Nya.

      Kelebihan manusia atas makhluk lain: dilihat secara kasat mata fisik manusia tentu berbeda dengan makhluk lainnya. Namun, tidak hanya itu Allah Swt. menurunkan kepada manusia sebuah keistimewaan, yakni manusia memiliki 2 anugerah yang Allah berikan yaitu akal pikiran dan hawa nafsu.

      Sekian jawaban dari saya
      Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu🙏

  46. Nama : Hidayat Fathahillah

    Kelas : A [ Semester 1 ]

    Matkul : AIK 1

    Pertanyaan Saya :

    Apa fungsi akal yang di berikan oleh allah swt kepada manusia

    Tolong di jawab dengan benar

    • Akal adalah salah satu karunia terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Dengan akal, manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Akal juga merupakan alat bagi manusia untuk memahami ajaran agama dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
      Nahh, fungsi dari akal itu :

      1.Beribadah kepada Allah SWT. Akal dapat digunakan untuk memahami ajaran agama dan untuk melaksanakan ibadah dengan benar. Dengan akal, manusia dapat menyadari betapa pentingnya beribadah kepada Allah SWT.
      2.Mengembangkan ilmu pengetahuan.
      Akal dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan akal, manusia dapat melakukan penelitian dan eksperimen untuk menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi umat manusia.
      3.Membedakan antara yang baik dan yang buruk.
      Akal dapat digunakan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Dengan akal, manusia dapat memilih jalan yang benar dan menghindari jalan yang salah.

    • Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,
      Nama: Tiwi Taruna Putri
      Npm. : 032301031
      Kelas : A
      Prodi : PGSD

      Di sini saya akan membantu menjawab pertanyaan :
      Apa fungsi akal yang diberikan Allah SWT. Kepada manusia?

      Jawaban:
      Allah melengkapinya manusia dengan akal agar bisa memahami semua petunjuk dan ciptaanNya. Ia menjadikan akal terbuka untuk mengetahui berbagai masalah, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui ilmu pengetahuan, manusia mampu memahami berbagai masalah kehidupan dan mencari solusinya. Akal banyak memiliki fungsi dalam kehidupan, antara lain:
      Sebagai tolak ukur akan kebaikan dan keburukan.
      ​Sebagai alat untuk menemukan solusi ketika permasalahan datang.
      ​Sebagai alat untuk mencerna berbagai hal dan cara tingkah laku yang benar.
      Dan masih banyak lagi fungsi akal, karena hakikat dari akal adalah sebagai mesin penggerak dalam tubuh yang mengatur dalam berbagai hal yang akan dilakukan setiap manusia yang akan meninjau baik, buruk dan akibatnya dari hal yang akan dikerjakan tersebut. Dan Akal adalah jalan untuk memperoleh iman sejati, iman tidaklah sempurna kalau tidak didasarkan akal. Iman harus berdasar pada keyakinan, bukan pada pendapat dan akalah yang menjadi sumber keyakinan pada tuhan.

    • Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Nama:Yevi Musrin
      Kelas:A
      NPM:032301030
      Prodi:PGSD
      Menurut saya Allah SWT menciptakan akal untuk manusia agar manusia dapat mengetahui berbagai masalah dan mengembangkan ilmu pengetahuan .ilmu pengetahuan sendiri membuat manusia dapat memahami dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari .Manusia juga dapat membedakan perbuatan baik maupun kurang baik atau buruk.

    • Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Nama : Ketut Ani Anggara
      Kelas. : A
      Npm. : 032301103
      Prodi. : PGSD

      Fungsi akal adalah sebagai pengendali bagi seorang mukmin. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap sesuatu memiliki alat dan kendalinya, alat dan kendali bagi seorang mukmin adalah akalnya. Setiap sesuatu memiliki keutamaan, keutamaan seseorang ada pada akalnya.
      Allah melengkapinya dengan akal agar bisa memahami semua petunjuk dan ciptaanNya. Ia menjadikan akal terbuka untuk mengetahui berbagai masalah, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui ilmu pengetahuan, manusia mampu memahami berbagai masalah kehidupan dan mencari solusinya.

  47. Nama : Nia Rahmayani
    Kelas : A
    Prodi : PGSD
    NPM : 032301002
    Assalamualaikum, sy ingin bertanya.
    Dari materi yang di sudah di jelaskan di atas bahwa manusia memiliki kelemahan, yang di mana kelemahan-kelemahan tersebut merupakan sifat yang buruk atau pun negatif. Apakah dari kelemahan-kelemahan dalam diri kita dapat diubah? Sebutkan cara-cara untuk mengubah kelemahan tersebut !

  48. Perkenalkan Nama Saya Hidayat Fathahillah

    Saya Dari Kelas Kelas A

    Saya Mengajukan Pertanyaan Untuk Yang Bisa Menjawab Soal Dari Saya, Dan Bagi Yang Mengerti Dengan Soal Dari Saya Tolong Di Jawab :

    Pertanyaan Saya :

    1. Bagaimana Menurut Kalian nafsu manusia bisa bekerjasama dengan akal dan roh, dan jika bisa berhasil apa yang akan terjadi?

  49. Assalamualaikum wr.wb.
    nama : selfiana Sumitro
    Kelas : A
    Semester 1
    Prodi PGSD
    NPM: 032301085

    Saya ingin bertanya,,,, pertanyaannya:

    Jelaskan apa saja yang termaksud dari hakikat manusia dalam pandangan Islam?

    • Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, Izin menjawab
      Nama :YANA
      NPM : 032301097
      Prodi : PGSD
      Semester : 1

      Dalam Al- Qur`an ada tiga hakekat manusia ; Basyar, bahwa manusia adalah makhluk biologis, Al- Insan, bahwa manusia adalah khalifah atau pemikul amanah, Al-Nas, bahwa manusia adalah makhluk sosial, dalam naskah ini mencoba untuk menyajikan tentang hakikat manusia dalam persprektif Al-quran.


Tinggalkan komentar

Kategori